Mengenal
Kota Bandung
Ujian nasional telah di lewati, aku dan
teman-temanku yang lain sangat senang sekali karena Ujian Nasional telah usai.
Mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk mengistirahatkan pikiran setelah
melaksanakan Ujian Nasional. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan cara pergi
liburan ke tempat wisata. Maka dari itu banyak temanku yang pergi liburan ke
tempat wisata, ada yang pergi liburan pulang kampung ke Jogjakarta, ada yang
pergi ke Pasir Panjang, ada yang pergi liburan ke rumah neneknya, tetapi ada
juga yang hanya liburan di rumah saja. Pada saat liburan seperti ini, tidak sah
rasanya apabila tidak pergi liburan ke tempat wisata. Pada liburan kali ini aku
ingin sekali liburan ke luar kota. Ayahku pernah bilang padaku, bila ayahku ada
waktu, setelah melaksanakan Ujian Nasional ayahku akan mengajakku liburan ke
luar kota. Akan tetapi ayahku tidak sempat untuk mengajakku liburan ke luar
kota. Pada suatu ketika, saat aku sedang menonton televise aku terkejut ketika
mendengar suara telepon berbunyi, aku berjalan menuju telepon untuk menjawab
telepon itu. Ternyata yang menelepon adalah pamanku, pamanku meneleponku karena
ingin mengajakku pergi liburan ke Bandung, karena pamanku tau kalau aku sedang
liburan. Pada saat mendengar berita itu aku sangat senang sekali. Setelah
menutup telepon, aku langsung menghampiri ayahku untuk meminta izin pergi
liburan ke Bandung bersama pamanku. Ternyata ayahku mengizinkan aku untuk pergi
liburan ke Bandung bersama pamanku. Aku sangat senang sekali karena ayahku
mengijinkan aku liburan ke Bandung bersama pamanku. Keesokkan harinya, ayahku
memesankan tiket untukku. Aku sangat tidak sabar menunggu untuk pergi liburan
ke Bandung, karena ini pertama kalinya aku pergi keluar kota. Pada malam
harinya, aku sangat sibuk mengemaskan barang-barang yang diperlukan untuk
liburan nanti. Setelah mengemaskan barang aku lansung tidur, karena tidak sabar
untuk keesokkan harinya.
keesokkan harinya sebelum aku berangkat, aku
berpamitan terlebih dahulu.
Setelah berpamitan, aku langsung pergi dengan menggunakan mobil pamanku.
Sekitar pukul 15.00 WIB aku pergi ke bandara Supadio bersama pamanku. Sekitar
setengah jam perjalanan, aku dan pamanku tiba di Bandara Supadio. Setelah itu
aku dan pamanku langsung berjalan masuk menuju dalam bandara. Setelah masuk ke
bandara, ternyata pesawat yang akan kami naikki belum tiba di bandara. Ternyata
jadwal penerbangan kami di tunda sekitar 15 menit. Dengan sabarnya aku dan
pamanku menuggu pesawat tiba. Setelah lama menuggu, akhirnya pesawat kami telah
tiba. Aku dan pamanku langsung bergegas berjalan menuju pesawat yang akan kami
naikki. Pada saat aku di dalam pesawat aku sangat gugup sekali, karena itu
adalah pertama kalinya aku naik pesawat. Untuk menghilangkan rasa gugupku, aku
manggambil tempat duduk yang di dekat jendela agar aku dapat melihat ke luar
pesawat. Sebelum lepas landas, pramugari yang ada di pesawat memberikan arahhan
tentang bagaimana cara menggunakan pengaman yang ada di kursi. Pramugari telah
selesai memberikan arahhan, selanjutnya
aku dan pamanku tinggal menuggu pesawat lepas landas dari bandara. Akhirnya
pesawat kami telah lepas landas. Ternyata terbang menggunakan pesawat sangat
mengasikkan karena kita dapat melihat pemandangan alam dari pesawat. Dari dalam
pesawat aku dapat melihat pemandangan, salah satunya Sungai Kapuas yang
merupakan maskot dari Kota Pontianak. Ternyata sungai Kapuas itu sangat panjang
sekali. Sungguh menyenangkan melihat pemandangan dari atas pesawat. Dan aku
juga dapat melihat awan secara dekat, apabila dilihat dari dekat awan itu
seperti gelombang yang ada di tepi pantai. Ketika di dalam pesawat, kami juga
diberi makanan oleh pramugari-pramugari yang ada di dalam pesawat. Karena
keasikkan melihat pemandangan, tidak terasa aku dan pamanku telah tiba di
Bandara Soekarno-Hatta. Ternyata kami tiba pada saat malam hari. Setelah itu
kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Bus Damri untuk menuju kost
abang sepupuku. Aku dan pamanku akan bermalam di tempat kost abang sepupuku.
Sebelum itu aku dan pamanku memesan tiket terlebih dahulu di loket. Setelah
mendapatkan tiket, kami menunggu bus yang akan kami tumpangi. Setelah lama
menunggu, akhirnya bus yang akan kami tumpangi tiba. Kami langsung masuk dalam
bus agar kami dapat tempat duduk. Di perjalanan menuju kost abang sepupuku, aku
melihat pemandangan Kota Jakarta dari dalam bus. Ternyata di Kota Jakarta
banyak sekali gedung-gedung pencakar langit yang sangat tinggi. Aku sangat
takjup melihat Kota Jakarta dan di Kota Jakarta penduduknya sangat padat
sekali. Aku mengkhayalkan Kota Pontianak juga banyak terdapat gedung-gedung
pencakar langit pasti sangat mengasikkan. Akan tetapi di Kota Jakarta hanya ada
beberap tempat saja untuk tempat bermain anak-anak. Keasikkan aku melihat
pemandangan Kota Jakarta, akhirnya kami tiba di tempat kost abang sepupuku yang
tak jauh dari MONAS. Setibanya aku dan pamanku di kost abang sepupuku, aku dan
abang sepupuku langsung mencari makan
untuk mengisi perutku yang kosong. Sangat laparnya aku, sampai-sampai aku
menambah dua kali untuk mengisi perutku yang sangat lapar. Setelah selesai
mengisi perut, aku dan abang sepupuku pergi berjalan-jalan sebentar ke MONAS
dengan berjalan kaki. Ternyata MONAS lebih indah apabila di lihat secara
langsung. Pemandangan di sekitar MONAS juga tidak kalah indah. Di sekitar MONAS
banyak sekali orang yang sedang bermain-main, ada yang bermain sepeda, ada yang
sedang bermain sepak bola, dan berbagai macam permainan lainnya. Di sekitar MONAS juga banyak sekali pedagang
yang menjajahkan dagangannya, juga ada anak-anak remaja yang membawa
pasangannya berjalan-jalan di sekitar MONAS. Sambil berjalan-jalan aku juga
menyempatkan untuk berfoto-foto untuk kenang-kenangan.
Ketika itu aku ingin sekali naik ke atas
MONAS, akan tetapi MONAS telah di tutup jadi pengunjung tidak boleh naik ke
atas MONAS. Setelah puas berjalan-jalan di sekitar MONAS, aku dan abang
sepupuku langsung pulang ke kost abang sepupuku. Setibanya di kost aku langsung
istirahat untuk mengisi kembali tenagaku, karena keesokkan harinya aku masih
melanjutkan perjalanan ke Bandung. Keesokkan harinya, sekitar pukul 08.00 aku
terbangun dari tidurku. Ketika aku membuka mata ternyata pamanku telah
bersiap-siap untuk melnajutkan perjalanan ke Bandung. Aku bergegas bangun, lalu
membersihkan diriku. Setelah semua siap, aku dan pamanku melanjutkan perjalan
ke Bandung dengan menggunakan mobil pribadi. Setelah mobil siap, barang-barang
kami langsung dimasukkan ke dalam bagasi mobil. Setelah semua siap, kami
langsung berangkat. Pada pagi hari di Kota Jakarta sudah ramai sekali masyarakat
beraktivitas, sehingga menyebabkan lalu lintas di Jakarta agak macet. Hal ini
agak menghambat perjalanan kami menuju
ke Bandung, tetapi lain ketika kami telah sampai di jalan bebas hambatan
atau biasa disebut jalan. Di sana jarang sekali terjadi macet, walaupun
terkadang ada sesekali terjadi kemacetan yang disebabkan oleh kecelakan lalu
lintas. Tetapi kemacetan ini tidak berlangsung lama. Pemandangan di sekitar jalan tol atau jalan bebas hambatan juga
sangat indah tidak kalah dengan puat Kota Jakarta. Dalam perjalanan menuju Kota
Bandung, aku dan pamanku juga melewati jalan perbukitan yang sangat curam. Hal
ini membuat aku dan pamanku sangat berhati-hati, tetapi ketakutan itu dapat
terobati dengan pemandangan sekitar bukit yang sangat indah. Pemandangan di
sekitar bukit sangatlah asri banyak pepohonan hijau yang menyebabkan udara di sekitar bukit sangatlah
segar. Untuk merasakan segarnya udara diperbukitan, aku membuka ventilasi mobil
agar dapat merasakan segarnya udara di daerah perbukitan. Udara di daerah
perbukitan sangatlah berbeda dengan udara di pusat Kota Jakarta, mungkin hal
ini disebabkan karena kurangnya pepohonan hijau yang ada di pusat Kota Jakarta
dan banyaknya penggunaan kendaraan roda dua maupun roda empat di Jakarta yang
menyebkan terjadinya polusi udara. Akhirnya kami tiba di Kota Kembang Bandung,
di sana pamanku berhenti di rumah teman pamanku. Di sana kami tidak ta mau
menginap di mana, tenyata pamau mengajakku untuk menginap di penginapan hotel.
Ketika kami akan mencari tempat penginapan, ternyata teman pamanku menawarkan
untuk menginap semetara di sana. Di sana kami dapat melepas kelelahan dan kami
juga sekalian dapat bersilaturahmi. Karena pada hari itu adalah hari jum’at
maka kami juga melaksanakan sholat jum’at di mesjid dekat rumah teman pamanku.
Setelah sholat jum’at, teman pamanku menyuguhi makanan yang tidak biasa kami
makan ketika di Pontianak. Ternyata yang kami makan adalah masakan khas
Bandung. Walaupun makan itu agak aneh di mata aku dan pamanku, tetapi ketika
kami mencobanya makanan itu sangatlah enak. Teman pamanku memiliki kebun
stroberi, dan kami diajak oleh teman pamanku kebun stroberi miliknya. Kami
langsung pergi bersama keluarga teman pamanku. Di perjalanan aku banyak melihat
perkebunan stroberi, perkebuna teh, dan berbagai macam tumbuhan dataran tinggi
lainnya.
Sesampai di kebun stroberi, aku sangat takjub
karena sangat indah sekali. Di sana terlihat perbukitan-perbukitan yang sangat
asri dan udara di sekitar kebun storberi sangatlah segar. Setelah itu kami diajak
oleh teman pamanku untuk memetik stroberi secara langsung. Memetik stroberi
sangatlah menyenangkan apa lagi ditemani pemandangan-pemandangan yang sangat
indah, sambil memtik stroberi kami juga mencicipi stroberi yang baru kami petik
dari pohon strobe. Buah stroberinya yang kami petik sangatlah manis
dibandingkan membeli di supermarket, rasa stroberinya juga sangat segar karena
dipetik langsung dari pohonnya. Setelah selesai memtik buah stroberi, hasil
buah yang kami petik lalu dibungkus untuk bekal kami di perjalanan nanti.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata Kawah Putih,
sebelum melanjutkan perjalanan aku melihat sebuah boneka yang berbentuk
stroberi. Boneka itu sangatlah bagus, lalu aku membeli boneka stroberi itu
untuk aku jadikan oleh-oleh. Oleh oleh tersebut akan aku berikan untuk kakakku,
mungkin kakakku akan senang apabila aku membelikan boneka itu. Setelah membeli
oleh-oleh, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata Kawah
Putih. Di perjalanan sambil menikmati pemandangan di sekitar, aku juga
menyempatkan untuk menikmati manisnya buah stroberi yang kami petik tadi di
kebun stroberi. Sekitar satu jam perjalanan kami tiba di tempat wisata Kawah
Putih, ketika kami akan masuk ke gerbang masuk. Aku melihat banyak wisatawan
yang berlibur ke Kawah Putih, baik wisatawan dalam negri maupun mancannegara.
Karena ramainya wisatawan yang libur ke Kawah Putih, kami harus mengantri agagk
lama agar bisa masuk ke dalam. Sekitar 15 menit menunggu akhirnya kami masuk ke
dalam. Ketika masuk aku sangat terkejut melihat pemandangan yang ada di Kawah
Putih. Di sana aku merasa sepeti di sebuah ruangan yang sangat luas, karena
Kawah Putih merupakan kawah yang dikelilingi oleh bukit yang lumayan tinggi.
Jadi bukit-bukit yang ada di sekitar kawah, bagaikan kan tembok yang di suatu
ruangan yang sangat luas. Di sana terdapat pasir yang sangat putih, pasir itu
membuat pemandangan Kawah Putih menjadi lebih indah.Ternyata teman pamanku
dulunya merupakan pemandu wisata di kawasan Kawah Putih. Jadi kami bisa sedikit
bertanya-tanya sedikit tentang temapat wisata Kawah Putih. Hari semakin sore,
jadi kami langsung bersiap-siap untuk pulang ke rumah teman pamanku. Lagi pula
kata teman pamanku, bila semakin sore maka Kawah Putih akan mengeluarkan bau belerang
yang sangat kuat itu tidak baik untuk kesehatan.
Di sepanajng perjalanan aku tertidur sangat
lelap karena aku sangat lelah sekali seharian berjalan-jalan. Sangking lelapnya
aku tertidur, aku tidak menyadari bila aku telah tiba di rumah teman pamanku.
Rencananya aku dan pamanku akan mencarai penginapan yang terdekat, akan tetapi
teman pamanku menawarkan untuk menginap selama kami liburan. Dan pamanku
menerima tawaran dari teman pamanku, akhirnya kami menginap di sana. Aku pun
langsung tertidur karena aku harus mengembalikan tenaga yang telah habis untuk
keesokkan hari. Keesokkan harinya aku terbangun dari tidurku, saat aku membuka
mata. Pamanku langsung menyuruhku untuk mandi. Aku pun langsung bangun dari
tempat tidurku dan langsung berjalanan menuju kamar mandi. Setelah aku selesai
mandi dan keluar dari kamar mandi, ternyata sarapan pagi telah siap di meja
makan. Lalu aku diajak pamanku untuk sarapan bersama-sama. Setelah purutku
terisi lalu aku disuruh oleh pamanku untuk bersiap-siap karena aku dan pamanku
akan melanjutkan perjalanan. Aku langsung bergegas siap-siap. Setelah kami
semua telah siap, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata di
Bandung lainnya yaitu Tangkuban Perahu. Sekitar pukul 08.00 kami telah
berangkat. di perjalanan tiba-tiba pamanku berhenti di suatu tempat
pemberlanjaan. Aku pun terheran-heran, “kenapa pamanku berhenti di tempat
pemberlanjaan?”. Ternyata pamanku ingin membeli oleh-oleh untuk cucu pamanku
yang ada di Pontianak. Dan aku juga tidak mau ketinggalan untuk membeli
oleh-oleh untuk keluargaku yang ada di Pontianak. Di sana aku membeli banyak
barang contohnya baju, celana, sweater, parfum, yang lainnya. Setelah semua
barang yang kami mau telah dapat, kami melanjutkan perjalanan ke Tangkuban
Perahu. Ternyata di Bandung juga tidak kalah dengan Kota Pontianak. Di Bandung
juga lumayan padat penduduknya, hal ini menyababkan perjalanan kami agak
terhambat. Di sekitar Kota Bandung banyak sekali taman-taman yang bisa
digunakan sebagai tempat bersantai, olahraga, dan dapat digunakan untuk hal
yang lainnya. Pada saat di perjalanan. Pamanku memberitahu kepadaku, kalau
Tangkuban Perahu pemandangannya lebih indah dibandingkan Kawah Putih. Karena
ucapan pamanku tadi membuat aku tidak sabar untuk segera melihat pemandangan di
daerah Tangkuban Perahu. Sekitar satu setengah jam perjalanan, akhirnya aku
tiba di Tangkuban Perahu. Apa yang dikatakan pamanku tadi memang benar, tenyata
pemandangan di sana sangatlah indah sekali. Tangkuban Perahu merupakan salah
satu cerita legenda yang terkenal di Bandung. Orang-orang yang tinggal di san
menyebut kawasan tersebut Tangkuban Perahu karena salah satu bentuk gunung yang
terdapat di sana seperti perahu yang sedang terbalik. Mungkin itu hanyalah
mitos masyarakat setempat.Tangkuban Perahu hampir sama dengan Kawah Putih, di
sana merupakan kawah yanag dikelilingi pegunungan. Akan tetapi Tangkuban Perahu
memiliki kawah yang lebih besar dan kawah di sana sangatlah curam dan di sana
juga tercium bau belerang yang agak menyengat. Jadi di sekitar kawah diberi
pagar pembatas, agar pengunjung tidak jatuh ke dalam kawah. Di sana juga banyak
sekali pedagang-pedagang yang menjual barang-barang yang bisa di jadikan
oleh-oleh. Aku dan pamanku menyempatkan diri untuk berfoto-foto. Ternyata waktu
tidak terasa semakin sore, dan asap belerang semkakin menebal. Dan pamanku
mengajak aku pulang karena asap belerang semakin menebal. Sedih rasanya aku
untuk meninggalkannya. Di perjalanan aku kembali tertidur karena mata ku yang
tidak amampu menahan kantuk. Sepanjang perjalanan aku tertidur sangat nyenyak.
Tibab-tiba pamanku membangunkanku dari tidurku, tenyata aku telah tiba di rumah
teman pamanku. Setibanya di rumah aku langsung membersihkan badanku yang sangat
bau. Setelah membersihkan badanku, aku di ajak oleh pamanku untuk melihat
kegiatan masyarakat Bandung di malam hari.
Di perjalanan mengitari kota Pontianak aku
banyak sekali melihat anak remaja yang menggunakan motor gede. Dan di sana juga
banyak sekali kelompok-kelompok motor yang sedang berkumpul. Di malam hari
udara Kota Bandung sangat dingin untuk mengilangkan rasa dingin di tubuh,
pamanku mengajakku untuk menikmati hangatnya jagung bakar dan ditemani segelas
kopi hangat. Setelah menikmati jagung bakar, pamanku mengajakku untuk pulang ke
rumah krena hari semakin larut malam. Setibanya di rumah teman pamanku, aku
langsung di suruh istirahat dengan
pamanku karena keesokkan harinya aku akan kembali ke Jakarta. Besok
paginya aku pergi sangat pagi sekali, sekitar pukul 06.00 kami telah berangkat
untuk menuju kota Jakarta. Di perjalanan aku hanya melihat kabut yang
menghalangiku unutk melihat pemandangan di luar. Sekitar dua jam perjalanan,
akhirnya kami tiba juga di Jakarta untuk menuju kost abang sepupuku. Sebelum
kami ke kost abang sepupuku, aku dan pamanku singgah terlebih dahulu ke Taman
MINI. Di sana sudah ramai sekali pwngunjung yang sedang berlibur bersama
keluarga. Di Taman MINI, kami hanya berputar-putar d kawasan Taman MINI dengan
menggunakan mobil. Ketika kami sedang berputar-putar, kami melihat sebuah ruman
adat khas Pontianak. Sehingga kami singgah terlebih dahulu untuk melihat-lihat.
Ternyata di dalam sana terdapat Tugu Katulistiwa yang sangat terkenal, walaupun
itu hanya miniature tetapi keliahat mirip dengan aslinya. Setelah bosan kami
langsung pergi menuju kost abang sepupuku. Di sana kami hanya sebentar saja,
karena kami hanya berpamitan untuk pulang ke Pontianak. Setelah berpamitan kami
langsung menuju bandara. Setibanya di bandara, pamanku langsung mengambil tiket
yang sudah dipesan sejak kemarin-kemarin oleh pamanku. Setelah mendapatkan
tiket kami angsung menuju ruang tunggu. Sekitar setengah jam menunggu akhirnya
pesawat yang akan kami tumpangi akhirnya tiba juga. Kami langsung bergegas
meuju pesawat dan kami lansung mencari tempat duduk kami, lalu menuggu pesawat
kami lepas landas.Sekitar lima belas menit menunggu akhirnya pesawat kami lepas
landas. Di dalam pesawat aku hanya melihat keluar pesawat saja, karena aku
mengingat kembali saat aku pergi liburan ke Bandung. Pergi liburan ke Bandung sangatlah
mengasikkan, sehingga bila ada waktu lain aku pasti akan kembali liburan ke
Kota Bandung yang sangat indah. Tidak lama kemudian pesawat kami akhirnya tiba
di Bandara Supadio Pontianak. Di sana aku telah di tunggu oleh ayahku yang akan
menjemputku. Dan mungkin ini adalah pengalamku yang mungkin takkan terlupakan.
Dan saat tiba di rumah, aku pasti akan membagi pengalamku liburan ke Kota
Bandung kepada Ayah dan Ibuku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar