Sabtu, 18 Februari 2012

Cerpen Mengenal Kota Bandung




Mengenal Kota Bandung
Ujian nasional telah di lewati, aku dan teman-temanku yang lain sangat senang sekali karena Ujian Nasional telah usai. Mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk mengistirahatkan pikiran setelah melaksanakan Ujian Nasional. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan cara pergi liburan ke tempat wisata. Maka dari itu banyak temanku yang pergi liburan ke tempat wisata, ada yang pergi liburan pulang kampung ke Jogjakarta, ada yang pergi ke Pasir Panjang, ada yang pergi liburan ke rumah neneknya, tetapi ada juga yang hanya liburan di rumah saja. Pada saat liburan seperti ini, tidak sah rasanya apabila tidak pergi liburan ke tempat wisata. Pada liburan kali ini aku ingin sekali liburan ke luar kota. Ayahku pernah bilang padaku, bila ayahku ada waktu, setelah melaksanakan Ujian Nasional ayahku akan mengajakku liburan ke luar kota. Akan tetapi ayahku tidak sempat untuk mengajakku liburan ke luar kota. Pada suatu ketika, saat aku sedang menonton televise aku terkejut ketika mendengar suara telepon berbunyi, aku berjalan menuju telepon untuk menjawab telepon itu. Ternyata yang menelepon adalah pamanku, pamanku meneleponku karena ingin mengajakku pergi liburan ke Bandung, karena pamanku tau kalau aku sedang liburan. Pada saat mendengar berita itu aku sangat senang sekali. Setelah menutup telepon, aku langsung menghampiri ayahku untuk meminta izin pergi liburan ke Bandung bersama pamanku. Ternyata ayahku mengizinkan aku untuk pergi liburan ke Bandung bersama pamanku. Aku sangat senang sekali karena ayahku mengijinkan aku liburan ke Bandung bersama pamanku. Keesokkan harinya, ayahku memesankan tiket untukku. Aku sangat tidak sabar menunggu untuk pergi liburan ke Bandung, karena ini pertama kalinya aku pergi keluar kota. Pada malam harinya, aku sangat sibuk mengemaskan barang-barang yang diperlukan untuk liburan nanti. Setelah mengemaskan barang aku lansung tidur, karena tidak sabar untuk keesokkan harinya.
keesokkan harinya sebelum aku berangkat, aku berpamitan terlebih dahulu.         Setelah berpamitan, aku langsung pergi dengan menggunakan mobil pamanku. Sekitar pukul 15.00 WIB aku pergi ke bandara Supadio bersama pamanku. Sekitar setengah jam perjalanan, aku dan pamanku tiba di Bandara Supadio. Setelah itu aku dan pamanku langsung berjalan masuk menuju dalam bandara. Setelah masuk ke bandara, ternyata pesawat yang akan kami naikki belum tiba di bandara. Ternyata jadwal penerbangan kami di tunda sekitar 15 menit. Dengan sabarnya aku dan pamanku menuggu pesawat tiba. Setelah lama menuggu, akhirnya pesawat kami telah tiba. Aku dan pamanku langsung bergegas berjalan menuju pesawat yang akan kami naikki. Pada saat aku di dalam pesawat aku sangat gugup sekali, karena itu adalah pertama kalinya aku naik pesawat. Untuk menghilangkan rasa gugupku, aku manggambil tempat duduk yang di dekat jendela agar aku dapat melihat ke luar pesawat. Sebelum lepas landas, pramugari yang ada di pesawat memberikan arahhan tentang bagaimana cara menggunakan pengaman yang ada di kursi. Pramugari telah selesai  memberikan arahhan, selanjutnya aku dan pamanku tinggal menuggu pesawat lepas landas dari bandara. Akhirnya pesawat kami telah lepas landas. Ternyata terbang menggunakan pesawat sangat mengasikkan karena kita dapat melihat pemandangan alam dari pesawat. Dari dalam pesawat aku dapat melihat pemandangan, salah satunya Sungai Kapuas yang merupakan maskot dari Kota Pontianak. Ternyata sungai Kapuas itu sangat panjang sekali. Sungguh menyenangkan melihat pemandangan dari atas pesawat. Dan aku juga dapat melihat awan secara dekat, apabila dilihat dari dekat awan itu seperti gelombang yang ada di tepi pantai. Ketika di dalam pesawat, kami juga diberi makanan oleh pramugari-pramugari yang ada di dalam pesawat. Karena keasikkan melihat pemandangan, tidak terasa aku dan pamanku telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Ternyata kami tiba pada saat malam hari. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Bus Damri untuk menuju kost abang sepupuku. Aku dan pamanku akan bermalam di tempat kost abang sepupuku. Sebelum itu aku dan pamanku memesan tiket terlebih dahulu di loket. Setelah mendapatkan tiket, kami menunggu bus yang akan kami tumpangi. Setelah lama menunggu, akhirnya bus yang akan kami tumpangi tiba. Kami langsung masuk dalam bus agar kami dapat tempat duduk. Di perjalanan menuju kost abang sepupuku, aku melihat pemandangan Kota Jakarta dari dalam bus. Ternyata di Kota Jakarta banyak sekali gedung-gedung pencakar langit yang sangat tinggi. Aku sangat takjup melihat Kota Jakarta dan di Kota Jakarta penduduknya sangat padat sekali. Aku mengkhayalkan Kota Pontianak juga banyak terdapat gedung-gedung pencakar langit pasti sangat mengasikkan. Akan tetapi di Kota Jakarta hanya ada beberap tempat saja untuk tempat bermain anak-anak. Keasikkan aku melihat pemandangan Kota Jakarta, akhirnya kami tiba di tempat kost abang sepupuku yang tak jauh dari MONAS. Setibanya aku dan pamanku di kost abang sepupuku, aku dan abang sepupuku langsung mencari makan  untuk mengisi perutku yang kosong. Sangat laparnya aku, sampai-sampai aku menambah dua kali untuk mengisi perutku yang sangat lapar. Setelah selesai mengisi perut, aku dan abang sepupuku pergi berjalan-jalan sebentar ke MONAS dengan berjalan kaki. Ternyata MONAS lebih indah apabila di lihat secara langsung. Pemandangan di sekitar MONAS juga tidak kalah indah. Di sekitar MONAS banyak sekali orang yang sedang bermain-main, ada yang bermain sepeda, ada yang sedang bermain sepak bola, dan berbagai macam permainan lainnya.  Di sekitar MONAS juga banyak sekali pedagang yang menjajahkan dagangannya, juga ada anak-anak remaja yang membawa pasangannya berjalan-jalan di sekitar MONAS. Sambil berjalan-jalan aku juga menyempatkan untuk berfoto-foto untuk kenang-kenangan.
Ketika itu aku ingin sekali naik ke atas MONAS, akan tetapi MONAS telah di tutup jadi pengunjung tidak boleh naik ke atas MONAS. Setelah puas berjalan-jalan di sekitar MONAS, aku dan abang sepupuku langsung pulang ke kost abang sepupuku. Setibanya di kost aku langsung istirahat untuk mengisi kembali tenagaku, karena keesokkan harinya aku masih melanjutkan perjalanan ke Bandung. Keesokkan harinya, sekitar pukul 08.00 aku terbangun dari tidurku. Ketika aku membuka mata ternyata pamanku telah bersiap-siap untuk melnajutkan perjalanan ke Bandung. Aku bergegas bangun, lalu membersihkan diriku. Setelah semua siap, aku dan pamanku melanjutkan perjalan ke Bandung dengan menggunakan mobil pribadi. Setelah mobil siap, barang-barang kami langsung dimasukkan ke dalam bagasi mobil. Setelah semua siap, kami langsung berangkat. Pada pagi hari di Kota Jakarta sudah ramai sekali masyarakat beraktivitas, sehingga menyebabkan lalu lintas di Jakarta agak macet. Hal ini agak menghambat perjalanan kami menuju  ke Bandung, tetapi lain ketika kami telah sampai di jalan bebas hambatan atau biasa disebut jalan. Di sana jarang sekali terjadi macet, walaupun terkadang ada sesekali terjadi kemacetan yang disebabkan oleh kecelakan lalu lintas. Tetapi kemacetan ini tidak berlangsung lama.  Pemandangan di sekitar  jalan tol atau jalan bebas hambatan juga sangat indah tidak kalah dengan puat Kota Jakarta. Dalam perjalanan menuju Kota Bandung, aku dan pamanku juga melewati jalan perbukitan yang sangat curam. Hal ini membuat aku dan pamanku sangat berhati-hati, tetapi ketakutan itu dapat terobati dengan pemandangan sekitar bukit yang sangat indah. Pemandangan di sekitar bukit sangatlah asri banyak pepohonan hijau yang  menyebabkan udara di sekitar bukit sangatlah segar. Untuk merasakan segarnya udara diperbukitan, aku membuka ventilasi mobil agar dapat merasakan segarnya udara di daerah perbukitan. Udara di daerah perbukitan sangatlah berbeda dengan udara di pusat Kota Jakarta, mungkin hal ini disebabkan karena kurangnya pepohonan hijau yang ada di pusat Kota Jakarta dan banyaknya penggunaan kendaraan roda dua maupun roda empat di Jakarta yang menyebkan terjadinya polusi udara. Akhirnya kami tiba di Kota Kembang Bandung, di sana pamanku berhenti di rumah teman pamanku. Di sana kami tidak ta mau menginap di mana, tenyata pamau mengajakku untuk menginap di penginapan hotel. Ketika kami akan mencari tempat penginapan, ternyata teman pamanku menawarkan untuk menginap semetara di sana. Di sana kami dapat melepas kelelahan dan kami juga sekalian dapat bersilaturahmi. Karena pada hari itu adalah hari jum’at maka kami juga melaksanakan sholat jum’at di mesjid dekat rumah teman pamanku. Setelah sholat jum’at, teman pamanku menyuguhi makanan yang tidak biasa kami makan ketika di Pontianak. Ternyata yang kami makan adalah masakan khas Bandung. Walaupun makan itu agak aneh di mata aku dan pamanku, tetapi ketika kami mencobanya makanan itu sangatlah enak. Teman pamanku memiliki kebun stroberi, dan kami diajak oleh teman pamanku kebun stroberi miliknya. Kami langsung pergi bersama keluarga teman pamanku. Di perjalanan aku banyak melihat perkebunan stroberi, perkebuna teh, dan berbagai macam tumbuhan dataran tinggi lainnya.
Sesampai di kebun stroberi, aku sangat takjub karena sangat indah sekali. Di sana terlihat perbukitan-perbukitan yang sangat asri dan udara di sekitar kebun storberi sangatlah segar. Setelah itu kami diajak oleh teman pamanku untuk memetik stroberi secara langsung. Memetik stroberi sangatlah menyenangkan apa lagi ditemani pemandangan-pemandangan yang sangat indah, sambil memtik stroberi kami juga mencicipi stroberi yang baru kami petik dari pohon strobe. Buah stroberinya yang kami petik sangatlah manis dibandingkan membeli di supermarket, rasa stroberinya juga sangat segar karena dipetik langsung dari pohonnya. Setelah selesai memtik buah stroberi, hasil buah yang kami petik lalu dibungkus untuk bekal kami di perjalanan nanti. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata Kawah Putih, sebelum melanjutkan perjalanan aku melihat sebuah boneka yang berbentuk stroberi. Boneka itu sangatlah bagus, lalu aku membeli boneka stroberi itu untuk aku jadikan oleh-oleh. Oleh oleh tersebut akan aku berikan untuk kakakku, mungkin kakakku akan senang apabila aku membelikan boneka itu. Setelah membeli oleh-oleh, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata Kawah Putih. Di perjalanan sambil menikmati pemandangan di sekitar, aku juga menyempatkan untuk menikmati manisnya buah stroberi yang kami petik tadi di kebun stroberi. Sekitar satu jam perjalanan kami tiba di tempat wisata Kawah Putih, ketika kami akan masuk ke gerbang masuk. Aku melihat banyak wisatawan yang berlibur ke Kawah Putih, baik wisatawan dalam negri maupun mancannegara. Karena ramainya wisatawan yang libur ke Kawah Putih, kami harus mengantri agagk lama agar bisa masuk ke dalam. Sekitar 15 menit menunggu akhirnya kami masuk ke dalam. Ketika masuk aku sangat terkejut melihat pemandangan yang ada di Kawah Putih. Di sana aku merasa sepeti di sebuah ruangan yang sangat luas, karena Kawah Putih merupakan kawah yang dikelilingi oleh bukit yang lumayan tinggi. Jadi bukit-bukit yang ada di sekitar kawah, bagaikan kan tembok yang di suatu ruangan yang sangat luas. Di sana terdapat pasir yang sangat putih, pasir itu membuat pemandangan Kawah Putih menjadi lebih indah.Ternyata teman pamanku dulunya merupakan pemandu wisata di kawasan Kawah Putih. Jadi kami bisa sedikit bertanya-tanya sedikit tentang temapat wisata Kawah Putih. Hari semakin sore, jadi kami langsung bersiap-siap untuk pulang ke rumah teman pamanku. Lagi pula kata teman pamanku, bila semakin sore maka Kawah Putih akan mengeluarkan bau belerang yang sangat kuat itu tidak baik untuk kesehatan.
Di sepanajng perjalanan aku tertidur sangat lelap karena aku sangat lelah sekali seharian berjalan-jalan. Sangking lelapnya aku tertidur, aku tidak menyadari bila aku telah tiba di rumah teman pamanku. Rencananya aku dan pamanku akan mencarai penginapan yang terdekat, akan tetapi teman pamanku menawarkan untuk menginap selama kami liburan. Dan pamanku menerima tawaran dari teman pamanku, akhirnya kami menginap di sana. Aku pun langsung tertidur karena aku harus mengembalikan tenaga yang telah habis untuk keesokkan hari. Keesokkan harinya aku terbangun dari tidurku, saat aku membuka mata. Pamanku langsung menyuruhku untuk mandi. Aku pun langsung bangun dari tempat tidurku dan langsung berjalanan menuju kamar mandi. Setelah aku selesai mandi dan keluar dari kamar mandi, ternyata sarapan pagi telah siap di meja makan. Lalu aku diajak pamanku untuk sarapan bersama-sama. Setelah purutku terisi lalu aku disuruh oleh pamanku untuk bersiap-siap karena aku dan pamanku akan melanjutkan perjalanan. Aku langsung bergegas siap-siap. Setelah kami semua telah siap, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata di Bandung lainnya yaitu Tangkuban Perahu. Sekitar pukul 08.00 kami telah berangkat. di perjalanan tiba-tiba pamanku berhenti di suatu tempat pemberlanjaan. Aku pun terheran-heran, “kenapa pamanku berhenti di tempat pemberlanjaan?”. Ternyata pamanku ingin membeli oleh-oleh untuk cucu pamanku yang ada di Pontianak. Dan aku juga tidak mau ketinggalan untuk membeli oleh-oleh untuk keluargaku yang ada di Pontianak. Di sana aku membeli banyak barang contohnya baju, celana, sweater, parfum, yang lainnya. Setelah semua barang yang kami mau telah dapat, kami melanjutkan perjalanan ke Tangkuban Perahu. Ternyata di Bandung juga tidak kalah dengan Kota Pontianak. Di Bandung juga lumayan padat penduduknya, hal ini menyababkan perjalanan kami agak terhambat. Di sekitar Kota Bandung banyak sekali taman-taman yang bisa digunakan sebagai tempat bersantai, olahraga, dan dapat digunakan untuk hal yang lainnya. Pada saat di perjalanan. Pamanku memberitahu kepadaku, kalau Tangkuban Perahu pemandangannya lebih indah dibandingkan Kawah Putih. Karena ucapan pamanku tadi membuat aku tidak sabar untuk segera melihat pemandangan di daerah Tangkuban Perahu. Sekitar satu setengah jam perjalanan, akhirnya aku tiba di Tangkuban Perahu. Apa yang dikatakan pamanku tadi memang benar, tenyata pemandangan di sana sangatlah indah sekali. Tangkuban Perahu merupakan salah satu cerita legenda yang terkenal di Bandung. Orang-orang yang tinggal di san menyebut kawasan tersebut Tangkuban Perahu karena salah satu bentuk gunung yang terdapat di sana seperti perahu yang sedang terbalik. Mungkin itu hanyalah mitos masyarakat setempat.Tangkuban Perahu hampir sama dengan Kawah Putih, di sana merupakan kawah yanag dikelilingi pegunungan. Akan tetapi Tangkuban Perahu memiliki kawah yang lebih besar dan kawah di sana sangatlah curam dan di sana juga tercium bau belerang yang agak menyengat. Jadi di sekitar kawah diberi pagar pembatas, agar pengunjung tidak jatuh ke dalam kawah. Di sana juga banyak sekali pedagang-pedagang yang menjual barang-barang yang bisa di jadikan oleh-oleh. Aku dan pamanku menyempatkan diri untuk berfoto-foto. Ternyata waktu tidak terasa semakin sore, dan asap belerang semkakin menebal. Dan pamanku mengajak aku pulang karena asap belerang semakin menebal. Sedih rasanya aku untuk meninggalkannya. Di perjalanan aku kembali tertidur karena mata ku yang tidak amampu menahan kantuk. Sepanjang perjalanan aku tertidur sangat nyenyak. Tibab-tiba pamanku membangunkanku dari tidurku, tenyata aku telah tiba di rumah teman pamanku. Setibanya di rumah aku langsung membersihkan badanku yang sangat bau. Setelah membersihkan badanku, aku di ajak oleh pamanku untuk melihat kegiatan masyarakat Bandung di malam hari.
Di perjalanan mengitari kota Pontianak aku banyak sekali melihat anak remaja yang menggunakan motor gede. Dan di sana juga banyak sekali kelompok-kelompok motor yang sedang berkumpul. Di malam hari udara Kota Bandung sangat dingin untuk mengilangkan rasa dingin di tubuh, pamanku mengajakku untuk menikmati hangatnya jagung bakar dan ditemani segelas kopi hangat. Setelah menikmati jagung bakar, pamanku mengajakku untuk pulang ke rumah krena hari semakin larut malam. Setibanya di rumah teman pamanku, aku langsung di suruh istirahat dengan  pamanku karena keesokkan harinya aku akan kembali ke Jakarta. Besok paginya aku pergi sangat pagi sekali, sekitar pukul 06.00 kami telah berangkat untuk menuju kota Jakarta. Di perjalanan aku hanya melihat kabut yang menghalangiku unutk melihat pemandangan di luar. Sekitar dua jam perjalanan, akhirnya kami tiba juga di Jakarta untuk menuju kost abang sepupuku. Sebelum kami ke kost abang sepupuku, aku dan pamanku singgah terlebih dahulu ke Taman MINI. Di sana sudah ramai sekali pwngunjung yang sedang berlibur bersama keluarga. Di Taman MINI, kami hanya berputar-putar d kawasan Taman MINI dengan menggunakan mobil. Ketika kami sedang berputar-putar, kami melihat sebuah ruman adat khas Pontianak. Sehingga kami singgah terlebih dahulu untuk melihat-lihat. Ternyata di dalam sana terdapat Tugu Katulistiwa yang sangat terkenal, walaupun itu hanya miniature tetapi keliahat mirip dengan aslinya. Setelah bosan kami langsung pergi menuju kost abang sepupuku. Di sana kami hanya sebentar saja, karena kami hanya berpamitan untuk pulang ke Pontianak. Setelah berpamitan kami langsung menuju bandara. Setibanya di bandara, pamanku langsung mengambil tiket yang sudah dipesan sejak kemarin-kemarin oleh pamanku. Setelah mendapatkan tiket kami angsung menuju ruang tunggu. Sekitar setengah jam menunggu akhirnya pesawat yang akan kami tumpangi akhirnya tiba juga. Kami langsung bergegas meuju pesawat dan kami lansung mencari tempat duduk kami, lalu menuggu pesawat kami lepas landas.Sekitar lima belas menit menunggu akhirnya pesawat kami lepas landas. Di dalam pesawat aku hanya melihat keluar pesawat saja, karena aku mengingat kembali saat aku pergi liburan ke Bandung. Pergi liburan ke Bandung sangatlah mengasikkan, sehingga bila ada waktu lain aku pasti akan kembali liburan ke Kota Bandung yang sangat indah. Tidak lama kemudian pesawat kami akhirnya tiba di Bandara Supadio Pontianak. Di sana aku telah di tunggu oleh ayahku yang akan menjemputku. Dan mungkin ini adalah pengalamku yang mungkin takkan terlupakan. Dan saat tiba di rumah, aku pasti akan membagi pengalamku liburan ke Kota Bandung kepada Ayah dan Ibuku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar