Selasa, 14 Februari 2012

MAKALAH JAMUR SHITAKE


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Jamur Shitake
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Jamur atau yang lebih khususnya membahas tentang Jamur Shitake, Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang jamur Shitake.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.






Pontianak, 27 November 2011


                                                                                                             Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................       i
DAFTAR ISI .................................................................................................................        ii
BAB I
A.  Latar Belakang ..................................................................................................         1
B.   Rumusan Masalah .............................................................................................         2
C.   Tujuan Penulisan ...............................................................................................         2

BAB II

A.  Pengertian Jamur Shitake.................................................................................          3
B.  Sklus Jamur Shitake……….………………………………………………….         4
C.  Penggunaan Dalam Masakan………................................................................         5
D.  Pembudidayaan Jamur Shitake..........................................................................        5
E.  Nutrisi Jamur Shitake........................................................................................         6
F.  Manfaat Jamur Shitake Bagi Kesehatan………………………………………         7
G.  Jamur Shitake Raja Kekebalan Tubuh ……………………………………….         9

BAB III

Kesimpulan .............................................................................................................        11

DAFTA PUSTAKA .......................................................................................................       12


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Shiitake (Lentinula edodes) atau jamur hioko dan sering ditulis sebagai jamur shitake adalah jamur pangan asal Asia Timur yang terkenal di seluruh dunia dengan nama aslinya dalam bahasa Jepang. Shiitake secara harafiah berarti jamur dari pohon shii (Castanopsis cuspidata) karena batang pohonnya yang sudah lapuk merupakan tempat tumbuh jamur shiitake.
Spesies ini dulunya pernah dikenal sebagai Lentinus edodes. Ahli botani Inggris bernama Miles Joseph Berkeley menamakan spesies ini sebagai Agaricus edodes di tahun 1878. Shiitake banyak dibudidayakan di Tiongkok, Korea dan Jepang dan bisa dijumpai di alam bebas di daerah pegunungan di Asia Tenggara.
Shiitake dalam bahasa Tionghoa disebut xiānggū (Hanzi: 香菇, "jamur harum"), sedangkan yang berkualitas tinggi dengan payung yang lebih tebal disebut dōnggū (Hanzi: 冬菇, "jamur musim dingin") atau huāgū (花菇, "jamur bunga") karena pada bagian atas permukaan payung terdapat motif retak-retak seperti seperti mekar.
Di Indonesia kadang-kadang dinamakan jamur jengkol, karena bentuk dan aromanya seperti jengkol walaupun bagi sebagian orang rasa jamur ini seperti rasa petai.
B.     RUMUSAN MASALAH
            Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan suatu permasalahan dalam Makalah ini antara lain sebagai berikut :
1)      Apa pengertian dari jamur shitake?
2)      Bagaimana siklus jamur shitake?
3)      Bagaimana penggunaannya dalam masakan?
4)      Bagaimana pembudidayaan jamur shitake?
5)      Bagaimana nutrisi pada jamur shitake?
6)      Apa manfaat jamur bagi kesehatan?
7)      Apakah jamur shitake sebagai raja sistem kekebalan tubuh?

C.     TUJUAN
            Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah :
1)      Untuk mengetahui pengertian dari jamur shitake.
2)      Untuk mengetahui siklus jamur shitake.
3)      Untuk mengetahui penggunaannya dalam masakan.
4)      Untuk mengetahui pembudidayaan jamur shitake.
5)      Untuk mengetahui bagaimana nutrisi pada jamur shitake.
6)      Untuk mengetahui apa manfaat jamur bagi kesehatan.
7)      Untuk mengetahui apakah jamur shitake sebagai raja kekebalan tubuh.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN JAMUR SHITAKE
Jamur shitake merupakan salah satu bahan dasar wajib yang selalu ada pada hampir semua masakan Jepang. Selain rasa yang enak, jamur ini juga mempunyai manfaat yang bagus untuk tubuh. Mari mengenal manfaat jamur shitake.
Shiitake atau jamur hioko dan sering ditulis sebagai jamur shitake adalah jamur pangan asal Asia Timur yang terkenal di seluruh dunia, dengan nama aslinya dalam bahasa Jepang. Shiitake secara harfiah berarti jamur dari pohon shii, karena batang pohonnya yang sudah lapuk merupakan tempat tumbuh jamur shitake. Spesies ini dulu pernah dikenal sebagai lentinus edodes. Ahli botani Inggris bernama Miles Joseph Berkeley menamakan spesies ini agaricus edodes pada 1878. Shiitake banyak dibudidayakan di Tiongkok, Korea, dan Jepang serta bisa dijumpai di alam bebas di daerah pegunungan di Asia Tenggara. Manfaat jamur shitake sudah di teliti sejak jamur ini di kenal pertama kali.
Shiitake dalam bahasa Tionghoa disebut xianggu (jamur harum), sedangkan yang berkualitas tinggi dengan payung yang lebih tebal disebut donggu (jamur musim dingin) atau huagu (jamur bunga), karena pada bagian atas permukaan payung terdapat motif retakretak seperti bunga mekar. Di Indonesia, kadang-kadang dinamakan jamur jengkol, karena bentuk dan aromanya seperti jengkol, walaupun bagi sebagian orang rasa jamur ini seperti petai. Tetapi manfaat jamur shitake belum begitu di ketahui banyak orang.
Jamur shitake merupakan tumbuhan yang kaya protein dan sedikit berlemak serta mempunyai rasa yang manis. Perkiraan kandungan gizi jamur dalam 100 gram berat kering, yaitu protein kasar 13,4-17,5 persen, lemak kasar 4,9-8,9 persen, karbohidrat total 67,5-78,0 persen, dan kalori 387-392 persen. Bisa di lihat dari kandungan gizinya, manfaat jamur shitake untuk tubuh begitu besar.
Manfaat jamur shitake antara lain menurunkan kadar kolesterol darah dan menghambat pertumbuhan tumor hingga 72-92 persen.

B.     SIKLUS JAMUR SHITAKE
Siklus Jamur Shiitake secara umum dimulai dari spora sampai membentuk tubuh buah dewasa penghasil spora, Spora jamur Shiitake dihasilkan dari bilah yang terdapat pada tudung tubuh buah jamur tersebut. Jumlah spora tersebut sangat banyak bahkan bias mencapai ribuan, bentuknya sangat kecil, bulat dan ringan dengan diameter kurang dari 20-30 mikrometer sehingga mudah diterbangkan oleh hembusan angin dan cepat tersebar luas. Jika spora tersebut jatuh di tempat yang lembab maka akan berkecambah membentuk miselia yang dinamakan miselia primer.
Umumnya pertumbuhan miselian primer ini tidak banyak (tidak tebal). Selanjutnya miselia primer tersebut akan tumbuh dan berkembang semakin tebal dan meluas menjadi miselia skunder. Pada kelompok miselia sekunder akan tampak awal pertumbuhan, mula-mula berentuk seperti bintik kemudian menebal hingga akhirnya membentuk massa bulat yang membesar atau disebut (primordia) yang akan menjadi kuncup tubuh buah. Setelah beberapa hari, kuncup buah tersebut siap menjadi sebagai cikal bakal untuk pertumbuhan selanjutnya. Saat berkembang dan tumbuh secara sempurna tubuh buah akan tampak dengan mata telanjang di atas lokasi pertumbuhan jamur Shiitake tersebut.


C.     PENGGUNAAN DALAM MASAKAN

Jamur shiitake segar atau dalam bentuk kering sering digunakan dalam berbagai masakan di banyak negara. Shiitake segar biasanya dimakan sebelum payung bagian bawah berubah warna. Batang shiitake agak keras dan umumnya tidak digunakan dalam masakan.
Sebagian orang lebih menyukai shiitake kering dibandingkan shiitake segar karena shiitake kering mempunyai aroma yang lebih harum (keras). Shiitake kering diproses dengan cara menjemur di bawah sinar matahari dan perlu direndam di dalam air sebelum dimasak. Kaldu dasar masakan Jepang yang disebut dashi didapat dari merendam shiitake kering di dalam air.
Di Jepang, shiitake merupakan isi sup miso, digoreng sebagai tempura, campuran chawanmushi, udon dan berbagai jenis masakan lain. Shiitake juga digoreng hingga garing dan dijual sebagai keripik shiitake.
Rusia juga memproduksi shiitake dalam jumlah banyak dan dijual sebagai acar dalam kemasan botol.

D.    PEMBUDIDAYAAN JAMUR SHITAKE
Jamur ini pada awalnya dibudidayakan di hutan hutan dengan memanfaatkan log kayu dari pohon yang telah tumbang. Permukaan kayu dimemarkan kemudian dilubangi. Spora jamur di masukkan dalam lubang dan ditutup kembali. Biakan ditinggal begitu saja beberapa bulan. Ketika musim basah tiba mereka kembali untuk memanen.
Saat ini shiitake telah dibudidayakan secara modern dalam skala industri besar. Pekerjaan membuat menyiapkan bibit, membuat media dan memanipulasi iklim dilakukan secara masinal bahkan dengan otomatisasi.
Media terdiri dari serbuk kayu yang telah dibasahi hingga jenuh air. Setelah ditiriskan dicampur dengan bekatul atau bungkil kacang, kapur dan pupuk fosfat. Akan lebih baik jika ditambahkan pula gipsum. Fermentasikan campuran ini selama 3 – 4 hari. Selanjutnya masukkan dalam kantong plastik dan lakukan pasteurisasi hingga mencapai 60 Celsius.
Dinginkan pada suhu 20 celsius sebelum menabur bibit. Tutup rapat dan simpan pada ruangan yang sejuk dan lembab. Setelah berumur 30 – 40 hari biasanya seluruh bagian media telah penuh ditumbuhi miselium. Buka penutupnya kemudian taburkan sedikit tanah gambut di atas kompos secara merata. Lakukan pengabutan jika diperlukan. Setelah berumur sekitar 90 hari dari penaburan bibit, jamur mulai nampak. Lakukan panen sesuai ukuran yang diminta konsumen.

E.     NUTRISI PADA JAMUR SHITAKE

Kandungan Vitamin Shiitkae cukup banyak, terutama vitamin B-kompleks, seperti  B (tiamin), B (riboflavin), B₁₂, serta niasin dan asam pantotenat, juga vitamin D. Sementara itu kandunga protein Shiitake lebih rendah daripada daging sapi, tetapi hampir sama dengan kacang-kacangan. Yaitu antara 10-29 %. Kandungan karbohidratnya 43-78 % (berat kering) dan termasuk bahan pangan rendah kalori, total mineral antara 2.6-6.5 % dengan kandungan Ca, P, Fe, Na dan K yang ideal di dalam pangan.


F.      MANFAAT JAMUR SHITAKE BAGI KESEHATAN
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa jamur shiitake merupakan bagian dari macam-macam jamur konsumsi yang tidak hanya memiliki cita rasa khas, namun juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan konsumennya. Kandungan gizi pada jamur shiitake dipercaya memiliki banyak khasiat, terutama sebagai bahan baku obat. Bahkan menurut sejarahnya, jamur yang juga dikenal dengan sebutan hioko ini sudah dibudidayakan sejak 1.000 tahun yang lalu dan dimanfaatkan masyarakat jaman dulu sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit saluran pernafasan, melancarkan sirkulasi darah, meredakan gangguan hati, serta mencegah tanda-tanda penuaan dini.
Pada dasarnya jamur shiitake kaya akan protein, dan mengandung sedikit lemak. Sebagai gambaran saja, dalam 100 gram jamur shiitake kering terkandung protein kasar sekitar 13,4-17,5%, lemak kasar 4,9-8,9%, karbohidrat total 67,5-78,0%, serta kalori berkisar antara 387-392%. Disamping itu, jamur shiitake juga mengandung eritadenin, interferon, antioksidan, serta asam amino yang banyak dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sehingga tidak heran bila jamur shiitake banyak diminati konsumen baik sebagai bahan pangan maupun digunakan untuk bahan baku industri farmasi.
Untuk mengetahui seberapa besar manfaat jamur shiitake bagi kesehatan manusia, pada tahun 1970 telah dilakukan sebuah penelitian di Jepang, dan ditemukan fakta bahwa dalam tubuh jamur shiitake mengandung asam amino seperti thiamin, riboflavin, dan niacin yang berfungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia, mengatasi gangguan pencernaan, hati, meredakan gejala flu, dan melancarkan peredaran darah. Pada penelitian tersebut juga ditemukan adanya kandungan ergosterol pada jamur shiitake, yang kemudian akan diolah tubuh menjadi vitamin D ketika kulit terkena sinar matahari.shiitake
Tidak hanya itu saja, pada tahun 1974 diadakan penelitaan selanjutnya yang melibatkan dua kelompok wanita (kelompok wanita muda dan wanita tua) yang diwajibkan mengkonsumsi jamur shiitake secara rutin selama 1 minggu. Dan hasil yang didapatkan adalah wanita yang mengkonsumsi jamur shiitake secara rutin ternyata kadar kolesterolnya bisa turun hingga 5-15%. Selain menurunkan kolesterol, pada sebuah penelitian di tahun 1980 juga ditemukan sebuah fakta baru bahwa jamur shiitake mampu memproduksi zat antibodi yang bisa berfungsi mengobati penyakit hepatitis B. Beberapa ilmuwan pun juga sepakat bahwa jamur shiitake memiliki kemampuan menurunkan kadar gula, serta berkhasiat sebagai anti-kanker dan anti-tumor.
Manfaat-manfaat inilah yang membuat sebagian besar masyarakat tertarik untuk menjalankan bisnis budidaya jamur shiitake, karena minat pasarnya cukup besar, peluangnya masih terbuka lebar, serta harganya pun laku mahal di pasaran. Dan untuk mendapatkan untung besar setiap bulannya, kini tidak hanya budidayanya saja yang dikembangkan masyarakat, beberapa diantaranya telah berinovasi dan mengolah jamur shiitake menjadi aneka macam produk makanan serta obat olahan jamur baik berupa pil, kapsul, maupun serbuk.


G.    JAMUR SHITAKE, RAJA SISTEM KEKEBALAN TUBUH
Jamur Shiitake (Lentinula Edodes) adalah jamur yang aslinya berasal dari Asia Timur. Jamur ini sekarang dibudidayakan secara luas untuk obat-obatan dan untuk kuliner. Shiitake merupakan nama umum jamur ini dalam bahasa Jepang. Di Jepang, jamur ini dinamai demikian karena Ia tumbuh pada pohon 'Shii'.
Shiitake telah dibiakkan selama lebih dari 1000 tahun. Pada masa Dinasti Ming (1368-1644 M), tabib Tiongkok Wu Jue menulis bahwa jamur ini dapat digunakan sebagai obat infeksi saluran pernafasan atas, peredaran darah tak lancar, gangguan hati patogen, kecapaian, penuaan dini dan sebagai tonik Qi.
Shiitake memiliki rasa yang sederhana, sehingga menjadikannya diterima secara umum oleh dunia kuliner. Banyak koki memilih Shiitake kering karena proses pengeringan tampaknya memperkuat rasa dan aroma jamur ini.
Uniknya, efek sinar ultraviolet pada jamur, mengubah ergosterol menjadi vitamin D. Ini menjadikan Shiitake varietas kering favorit untuk sumber vitamin D pada menu makanan. Shiitake sering kali diitumis pada masakan China, memberi aroma sup pada masakan Jepang, dan juga dikukus, dididihkan atau digoreng pada masakan Thailand. Dari perspektif lain, Shiitake adalah jamur yang mengagumkan karena manfaatnya yang luas di bidang kesehatan. Selain itu, jamur ini mudah dimasak dan terjamin keamanannya. Penelitian terkini menemukan bahwa ekstrak Shiitake mengandung bahan pengatur sistem kekebalan tubuh, zat antibakteri, antivirus dan bahan pencegah penggumpalan darah.
Sebuah studi yang dilansir oleh Journal of Microbiology and Biotechnology pada tahun 2009 melaporkan bahwa ekstrak polisakarida Shiitake dapat menstimulasi fungsi dan aktivasi makrofag. Makrofag adalah sel darah putih yang terlibat dalam respon pertama terhadap infeksi. Makrofag berperan penting menghancurkan patogen dan mengirimkan sinyal kimia ke sistem kekebalan tubuh untuk menyerang organisme asing.
 Di tahun 2006, the Biological Pharmacology Bulletin, mempublikasikan sebuah riset tentang khasiat ekstrak air panas Shiitake dalam melindungi sel hati dari zat racun D-galactosamine. Hasilnya, 0.5 mg/ml ekstrak Shiitake mampu sepenuhnya menekan cytotoxic, yaitu sel hati yang telah teracuni oleh D-galactosamine.Studi lebih lanjut meneliti tentang efek injeksi ekstrak Shiitake pada tikus yang telah diberi D-galactosamine. Penelitian ini menunjukkan adanya lebih sedikit kebocoran AST dan ALT, yang merupakan indikasi cidera sel hati, dibandingkan kondisi tanpa injeksi Shiitake.
Lentinan, ekstrak umum Shiitake untuk tujuan pengobatan, telah diteliti menyangkut hubungannya dengan sistem kekebalan tubuh dan HIV. Pada tahun 1998, Journal of Medicine (Divisi penanggulangan AIDS, rumah sakit umum San Francisco) melakukan uji coba placebo pada 98 pasien yang terjangkit HIV.
Pasien diberi 2, 5 atau 10 mg Lentinan dan Placebo (bahan non obat) seminggu sekali selama 8 minggu. Efek samping Lentinan umumnya tidak begitu menonjol meskipun injeksi dilakukan lebih dari 30 menit. Efek positifnya, pasien yang menerima Lentinan menunjukkan kecenderungan peningkatan sel CD4, yaitu sel yang diserang oleh HIV. Selain itu, pada beberapa pasien, injeksi Lentinan juga meningkatkan neutrophil yang merupakan sel darah putih utama yang terlibat dalam penanganan infeksi.
Seperti halnya semua makanan yang kita telan, ada potensi alergi tubuh terhadap Shiitake. Berhati-hatilah ketika mengkonsumsi Shiitake mentah atau ekstrak Shiitake untuk pertama kali. Shiitake sangat mudah dan murah untuk dibiakkan di rumah. Jamur ini memberi sebuah pilihan makanan sehat dan menambah aroma dan cita rasa tambahan untuk kuliner keluarga. (Erabaru/ana)
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari data data di atas dapat saya simpulkan bahwa:
·       Shiitake (Lentinula edodes) atau jamur hioko dan sering ditulis sebagai jamur shitake adalah jamur pangan asal Asia Timur yang terkenal di seluruh dunia dengan nama aslinya dalam bahasa Jepang
·         Kandungan Vitamin Shiitkae cukup banyak, terutama vitamin B-kompleks, seperti  B (tiamin), B (riboflavin), B₁₂, serta niasin dan asam pantotenat, juga vitamin D. Sementara itu kandunga protein Shiitake lebih rendah daripada daging sapi, tetapi hampir sama dengan kacang-kacangan. Yaitu antara 10-29 %. Kandungan karbohidratnya 43-78 % (berat kering) dan termasuk bahan pangan rendah kalori, total mineral antara 2.6-6.5 % dengan kandungan Ca, P, Fe, Na dan K yang ideal di dalam pangan.
·         Jamur yang juga dikenal dengan sebutan hioko ini sudah dibudidayakan sejak 1.000 tahun yang lalu dan dimanfaatkan masyarakat jaman dulu sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit saluran pernafasan, melancarkan sirkulasi darah, meredakan gangguan hati, serta mencegah tanda-tanda penuaan dini.
·         Berhati-hatilah ketika mengkonsumsi Shiitake mentah atau ekstrak Shiitake untuk pertama kali. Shiitake sangat mudah dan murah untuk dibiakkan di rumah. Jamur ini memberi sebuah pilihan makanan sehat dan menambah aroma dan cita rasa tambahan untuk kuliner keluarga. (Erabaru/ana)
DAFTAR PUSTAKA

http://korannias.com//diakses tanggal 29 November 2011
http://ratraagro.blogspot.com/2010/07/kandungan-nutrisi-jamur-shiitake.html




 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar