KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Jamur Shitake”
Makalah
ini berisikan tentang informasi Pengertian Jamur
atau
yang lebih khususnya membahas
tentang Jamur Shitake,
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang jamur Shitake.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Pontianak, 27 November 2011
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
................................................................................................... i
DAFTAR ISI
................................................................................................................. ii
BAB I
A. Latar
Belakang
.................................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah
............................................................................................. 2
C. Tujuan
Penulisan
............................................................................................... 2
BAB II
A. Pengertian Jamur Shitake................................................................................. 3
B. Sklus Jamur
Shitake……….…………………………………………………. 4
C. Penggunaan
Dalam Masakan………................................................................ 5
D. Pembudidayaan Jamur Shitake.......................................................................... 5
E. Nutrisi
Jamur Shitake........................................................................................ 6
F. Manfaat Jamur Shitake Bagi Kesehatan……………………………………… 7
G. Jamur Shitake Raja Kekebalan Tubuh
………………………………………. 9
BAB III
Kesimpulan
............................................................................................................. 11
DAFTA PUSTAKA
....................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Shiitake (Lentinula edodes) atau jamur hioko dan sering ditulis sebagai
jamur shitake adalah jamur pangan asal Asia Timur yang terkenal di seluruh
dunia dengan nama aslinya dalam bahasa Jepang. Shiitake secara harafiah berarti
jamur dari pohon shii (Castanopsis cuspidata) karena batang pohonnya yang sudah
lapuk merupakan tempat tumbuh jamur shiitake.
Spesies ini dulunya pernah dikenal sebagai Lentinus edodes. Ahli botani
Inggris bernama Miles Joseph Berkeley menamakan spesies ini sebagai Agaricus
edodes di tahun 1878.
Shiitake banyak dibudidayakan di Tiongkok, Korea dan Jepang dan bisa
dijumpai di alam bebas di daerah pegunungan di Asia Tenggara.
Shiitake dalam bahasa Tionghoa disebut xiānggū (Hanzi: 香菇, "jamur harum"), sedangkan yang berkualitas
tinggi dengan payung yang lebih tebal disebut dōnggū (Hanzi: 冬菇, "jamur musim dingin") atau huāgū (花菇, "jamur bunga") karena pada bagian atas
permukaan payung terdapat motif retak-retak seperti seperti mekar.
Di Indonesia kadang-kadang dinamakan jamur jengkol, karena bentuk dan
aromanya seperti jengkol walaupun bagi sebagian orang rasa jamur ini seperti
rasa petai.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar
belakang di atas maka penulis dapat merumuskan suatu permasalahan dalam Makalah
ini antara lain sebagai berikut :
1)
Apa
pengertian dari jamur shitake?
2)
Bagaimana siklus
jamur shitake?
3)
Bagaimana
penggunaannya dalam masakan?
4)
Bagaimana
pembudidayaan jamur shitake?
5)
Bagaimana
nutrisi pada jamur shitake?
6)
Apa manfaat
jamur bagi kesehatan?
7)
Apakah
jamur shitake sebagai raja sistem kekebalan tubuh?
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di
atas maka penulis dapat memahami tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah :
1)
Untuk
mengetahui pengertian dari jamur shitake.
2)
Untuk mengetahui siklus jamur shitake.
3)
Untuk
mengetahui
penggunaannya dalam masakan.
4)
Untuk
mengetahui
pembudidayaan jamur shitake.
5)
Untuk
mengetahui bagaimana nutrisi
pada jamur shitake.
6)
Untuk mengetahui apa manfaat jamur bagi kesehatan.
7)
Untuk
mengetahui apakah jamur shitake sebagai raja kekebalan tubuh.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
JAMUR SHITAKE
Jamur shitake
merupakan salah satu bahan dasar wajib yang selalu ada pada hampir semua
masakan Jepang. Selain rasa yang enak, jamur ini juga mempunyai manfaat yang
bagus untuk tubuh. Mari mengenal manfaat jamur shitake.
Shiitake atau jamur
hioko dan sering ditulis sebagai jamur shitake adalah jamur pangan asal Asia
Timur yang terkenal di seluruh dunia, dengan nama aslinya dalam bahasa Jepang.
Shiitake secara harfiah berarti jamur dari pohon shii, karena batang pohonnya
yang sudah lapuk merupakan tempat tumbuh jamur shitake. Spesies ini dulu pernah
dikenal sebagai lentinus edodes. Ahli botani Inggris bernama Miles Joseph
Berkeley menamakan spesies ini agaricus edodes pada 1878. Shiitake banyak
dibudidayakan di Tiongkok, Korea, dan Jepang serta bisa dijumpai di alam bebas
di daerah pegunungan di Asia Tenggara. Manfaat jamur shitake sudah di teliti
sejak jamur ini di kenal pertama kali.
Shiitake dalam
bahasa Tionghoa disebut xianggu (jamur harum), sedangkan yang berkualitas
tinggi dengan payung yang lebih tebal disebut donggu (jamur musim dingin) atau
huagu (jamur bunga), karena pada bagian atas permukaan payung terdapat motif
retakretak seperti bunga mekar. Di Indonesia, kadang-kadang dinamakan jamur
jengkol, karena bentuk dan aromanya seperti jengkol, walaupun bagi sebagian
orang rasa jamur ini seperti petai. Tetapi manfaat jamur shitake belum begitu
di ketahui banyak orang.
Jamur shitake
merupakan tumbuhan yang kaya protein dan sedikit berlemak serta mempunyai rasa
yang manis. Perkiraan kandungan gizi jamur dalam 100 gram berat kering, yaitu
protein kasar 13,4-17,5 persen, lemak kasar 4,9-8,9 persen, karbohidrat total
67,5-78,0 persen, dan kalori 387-392 persen. Bisa di lihat dari kandungan
gizinya, manfaat jamur shitake untuk tubuh begitu besar.
Manfaat jamur
shitake antara lain menurunkan kadar kolesterol darah dan menghambat
pertumbuhan tumor hingga 72-92 persen.
B.
SIKLUS
JAMUR SHITAKE
Siklus Jamur Shiitake secara umum dimulai dari spora sampai membentuk tubuh
buah dewasa penghasil spora, Spora jamur Shiitake dihasilkan dari bilah yang
terdapat pada tudung tubuh buah jamur tersebut. Jumlah spora tersebut sangat
banyak bahkan bias mencapai ribuan, bentuknya sangat kecil, bulat dan ringan
dengan diameter kurang dari 20-30 mikrometer sehingga mudah diterbangkan oleh
hembusan angin dan cepat tersebar luas. Jika spora tersebut jatuh di tempat
yang lembab maka akan berkecambah membentuk miselia yang dinamakan miselia
primer.
Umumnya pertumbuhan miselian primer ini tidak banyak (tidak tebal).
Selanjutnya miselia primer tersebut akan tumbuh dan berkembang semakin tebal
dan meluas menjadi miselia skunder. Pada kelompok miselia sekunder akan tampak
awal pertumbuhan, mula-mula berentuk seperti bintik kemudian menebal hingga
akhirnya membentuk massa bulat yang membesar atau disebut (primordia) yang akan
menjadi kuncup tubuh buah. Setelah beberapa hari, kuncup buah tersebut siap
menjadi sebagai cikal bakal untuk pertumbuhan selanjutnya. Saat berkembang dan
tumbuh secara sempurna tubuh buah akan tampak dengan mata telanjang di atas
lokasi pertumbuhan jamur Shiitake tersebut.
C.
PENGGUNAAN
DALAM MASAKAN
Jamur shiitake segar atau dalam bentuk kering sering
digunakan dalam berbagai masakan di banyak negara. Shiitake segar biasanya
dimakan sebelum payung bagian bawah berubah warna. Batang shiitake agak keras
dan umumnya tidak digunakan dalam masakan.
Sebagian orang lebih menyukai shiitake kering dibandingkan
shiitake segar karena shiitake kering mempunyai aroma yang lebih harum (keras).
Shiitake kering diproses dengan cara menjemur di bawah sinar matahari dan perlu
direndam di dalam air sebelum dimasak. Kaldu dasar masakan Jepang yang disebut
dashi didapat dari merendam shiitake kering di dalam air.
Di Jepang, shiitake merupakan isi sup miso, digoreng sebagai
tempura, campuran chawanmushi, udon dan berbagai jenis masakan lain. Shiitake
juga digoreng hingga garing dan dijual sebagai keripik shiitake.
Rusia juga memproduksi shiitake dalam jumlah banyak dan
dijual sebagai acar dalam kemasan botol.
D.
PEMBUDIDAYAAN JAMUR SHITAKE
Jamur ini pada
awalnya dibudidayakan di hutan hutan dengan memanfaatkan log kayu dari pohon
yang telah tumbang. Permukaan kayu dimemarkan kemudian dilubangi. Spora jamur
di masukkan dalam lubang dan ditutup kembali. Biakan ditinggal begitu saja
beberapa bulan. Ketika musim basah tiba mereka kembali untuk memanen.
Saat ini shiitake telah
dibudidayakan secara modern dalam skala industri besar. Pekerjaan membuat
menyiapkan bibit, membuat media dan memanipulasi iklim dilakukan secara masinal
bahkan dengan otomatisasi.
Media terdiri dari
serbuk kayu yang telah dibasahi hingga jenuh air. Setelah ditiriskan dicampur
dengan bekatul atau bungkil kacang, kapur dan pupuk fosfat. Akan lebih baik
jika ditambahkan pula gipsum. Fermentasikan campuran ini selama 3 – 4 hari.
Selanjutnya masukkan dalam kantong plastik dan lakukan pasteurisasi hingga
mencapai 60 Celsius.
Dinginkan pada suhu
20 celsius sebelum menabur bibit. Tutup rapat dan simpan pada ruangan yang
sejuk dan lembab. Setelah berumur 30 – 40 hari biasanya seluruh bagian media
telah penuh ditumbuhi miselium. Buka penutupnya kemudian taburkan sedikit tanah
gambut di atas kompos secara merata. Lakukan pengabutan jika diperlukan.
Setelah berumur sekitar 90 hari dari penaburan bibit, jamur mulai nampak.
Lakukan panen sesuai ukuran yang diminta konsumen.
E.
NUTRISI
PADA JAMUR SHITAKE
Kandungan Vitamin Shiitkae cukup banyak, terutama vitamin
B-kompleks, seperti B₁ (tiamin), B₂ (riboflavin), B₁₂, serta niasin dan asam
pantotenat, juga vitamin D. Sementara itu kandunga protein Shiitake lebih
rendah daripada daging sapi, tetapi hampir sama dengan kacang-kacangan. Yaitu
antara 10-29 %. Kandungan karbohidratnya 43-78 % (berat kering) dan termasuk
bahan pangan rendah kalori, total mineral antara 2.6-6.5 % dengan kandungan Ca,
P, Fe, Na dan K yang ideal di dalam pangan.
F.
MANFAAT JAMUR SHITAKE BAGI KESEHATAN
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa jamur shiitake merupakan bagian dari
macam-macam jamur konsumsi yang tidak hanya memiliki cita rasa khas, namun juga
memberikan banyak manfaat bagi kesehatan konsumennya. Kandungan gizi pada jamur
shiitake dipercaya memiliki banyak khasiat, terutama sebagai bahan baku obat.
Bahkan menurut sejarahnya, jamur yang juga dikenal dengan sebutan hioko ini
sudah dibudidayakan sejak 1.000 tahun yang lalu dan dimanfaatkan masyarakat
jaman dulu sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit saluran pernafasan,
melancarkan sirkulasi darah, meredakan gangguan hati, serta mencegah
tanda-tanda penuaan dini.
Pada dasarnya jamur shiitake kaya akan protein, dan mengandung sedikit
lemak. Sebagai gambaran saja, dalam 100 gram jamur shiitake kering terkandung protein
kasar sekitar 13,4-17,5%, lemak kasar 4,9-8,9%, karbohidrat total 67,5-78,0%,
serta kalori berkisar antara 387-392%. Disamping itu, jamur shiitake juga
mengandung eritadenin, interferon, antioksidan, serta asam amino yang banyak
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sehingga tidak heran bila jamur shiitake banyak
diminati konsumen baik sebagai bahan pangan maupun digunakan untuk bahan baku
industri farmasi.
Untuk mengetahui seberapa besar manfaat jamur shiitake bagi kesehatan
manusia, pada tahun 1970 telah dilakukan sebuah penelitian di Jepang, dan
ditemukan fakta bahwa dalam tubuh jamur shiitake mengandung asam amino seperti
thiamin, riboflavin, dan niacin yang berfungsi meningkatkan sistem kekebalan
tubuh manusia, mengatasi gangguan pencernaan, hati, meredakan gejala flu, dan
melancarkan peredaran darah. Pada penelitian tersebut juga ditemukan adanya
kandungan ergosterol pada jamur shiitake, yang kemudian akan diolah tubuh
menjadi vitamin D ketika kulit terkena sinar matahari.shiitake
Tidak hanya itu saja, pada tahun 1974 diadakan penelitaan selanjutnya yang
melibatkan dua kelompok wanita (kelompok wanita muda dan wanita tua) yang
diwajibkan mengkonsumsi jamur shiitake secara rutin selama 1 minggu. Dan hasil
yang didapatkan adalah wanita yang mengkonsumsi jamur shiitake secara rutin
ternyata kadar kolesterolnya bisa turun hingga 5-15%. Selain menurunkan
kolesterol, pada sebuah penelitian di tahun 1980 juga ditemukan sebuah fakta
baru bahwa jamur shiitake mampu memproduksi zat antibodi yang bisa berfungsi mengobati
penyakit hepatitis B. Beberapa ilmuwan pun juga sepakat bahwa jamur shiitake
memiliki kemampuan menurunkan kadar gula, serta berkhasiat sebagai anti-kanker
dan anti-tumor.
Manfaat-manfaat inilah yang membuat sebagian besar masyarakat tertarik
untuk menjalankan bisnis budidaya jamur shiitake, karena minat pasarnya cukup
besar, peluangnya masih terbuka lebar, serta harganya pun laku mahal di
pasaran. Dan untuk mendapatkan untung besar setiap bulannya, kini tidak hanya
budidayanya saja yang dikembangkan masyarakat, beberapa diantaranya telah
berinovasi dan mengolah jamur shiitake menjadi aneka macam produk makanan serta
obat olahan jamur baik berupa pil, kapsul, maupun serbuk.
G.
JAMUR
SHITAKE, RAJA SISTEM KEKEBALAN TUBUH
Jamur Shiitake
(Lentinula Edodes) adalah jamur yang aslinya berasal dari Asia Timur. Jamur ini
sekarang dibudidayakan secara luas untuk obat-obatan dan untuk kuliner.
Shiitake merupakan nama umum jamur ini dalam bahasa Jepang. Di Jepang, jamur
ini dinamai demikian karena Ia tumbuh pada pohon 'Shii'.
Shiitake telah
dibiakkan selama lebih dari 1000 tahun. Pada masa Dinasti Ming (1368-1644 M),
tabib Tiongkok Wu Jue menulis bahwa jamur ini dapat digunakan sebagai obat
infeksi saluran pernafasan atas, peredaran darah tak lancar, gangguan hati patogen,
kecapaian, penuaan dini dan sebagai tonik Qi.
Shiitake memiliki
rasa yang sederhana, sehingga menjadikannya diterima secara umum oleh dunia
kuliner. Banyak koki memilih Shiitake kering karena proses pengeringan
tampaknya memperkuat rasa dan aroma jamur ini.
Uniknya, efek sinar
ultraviolet pada jamur, mengubah ergosterol menjadi vitamin D. Ini menjadikan
Shiitake varietas kering favorit untuk sumber vitamin D pada menu makanan.
Shiitake sering kali diitumis pada masakan China, memberi aroma sup pada masakan
Jepang, dan juga dikukus, dididihkan atau digoreng pada masakan Thailand. Dari
perspektif lain, Shiitake adalah jamur yang mengagumkan karena manfaatnya yang
luas di bidang kesehatan. Selain itu, jamur ini mudah dimasak dan terjamin
keamanannya. Penelitian terkini menemukan bahwa ekstrak Shiitake mengandung
bahan pengatur sistem kekebalan tubuh, zat antibakteri, antivirus dan bahan
pencegah penggumpalan darah.
Sebuah studi yang
dilansir oleh Journal of Microbiology and Biotechnology pada tahun 2009 melaporkan
bahwa ekstrak polisakarida Shiitake dapat menstimulasi fungsi dan aktivasi
makrofag. Makrofag adalah sel darah putih yang terlibat dalam respon pertama
terhadap infeksi. Makrofag berperan penting menghancurkan patogen dan
mengirimkan sinyal kimia ke sistem kekebalan tubuh untuk menyerang organisme
asing.
Di tahun 2006, the Biological Pharmacology
Bulletin, mempublikasikan sebuah riset tentang khasiat ekstrak air panas
Shiitake dalam melindungi sel hati dari zat racun D-galactosamine. Hasilnya, 0.5
mg/ml ekstrak Shiitake mampu sepenuhnya menekan cytotoxic, yaitu sel hati yang
telah teracuni oleh D-galactosamine.Studi lebih lanjut meneliti tentang efek
injeksi ekstrak Shiitake pada tikus yang telah diberi D-galactosamine.
Penelitian ini menunjukkan adanya lebih sedikit kebocoran AST dan ALT, yang
merupakan indikasi cidera sel hati, dibandingkan kondisi tanpa injeksi
Shiitake.
Lentinan, ekstrak
umum Shiitake untuk tujuan pengobatan, telah diteliti menyangkut hubungannya
dengan sistem kekebalan tubuh dan HIV. Pada tahun 1998, Journal of Medicine
(Divisi penanggulangan AIDS, rumah sakit umum San Francisco) melakukan uji coba
placebo pada 98 pasien yang terjangkit HIV.
Pasien diberi 2, 5
atau 10 mg Lentinan dan Placebo (bahan non obat) seminggu sekali selama 8
minggu. Efek samping Lentinan umumnya tidak begitu menonjol meskipun injeksi
dilakukan lebih dari 30 menit. Efek positifnya, pasien yang menerima Lentinan
menunjukkan kecenderungan peningkatan sel CD4, yaitu sel yang diserang oleh
HIV. Selain itu, pada beberapa pasien, injeksi Lentinan juga meningkatkan
neutrophil yang merupakan sel darah putih utama yang terlibat dalam penanganan
infeksi.
Seperti halnya semua
makanan yang kita telan, ada potensi alergi tubuh terhadap Shiitake.
Berhati-hatilah ketika mengkonsumsi Shiitake mentah atau ekstrak Shiitake untuk
pertama kali. Shiitake sangat mudah dan murah untuk dibiakkan di rumah. Jamur
ini memberi sebuah pilihan makanan sehat dan menambah aroma dan cita rasa
tambahan untuk kuliner keluarga. (Erabaru/ana)
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari data
data di atas dapat saya simpulkan bahwa:
· Shiitake
(Lentinula edodes) atau jamur hioko dan sering ditulis sebagai jamur shitake
adalah jamur pangan asal Asia Timur yang terkenal di seluruh dunia dengan nama
aslinya dalam bahasa Jepang
·
Kandungan
Vitamin Shiitkae cukup banyak, terutama vitamin B-kompleks, seperti B₁ (tiamin), B₂ (riboflavin), B₁₂, serta niasin dan asam pantotenat, juga vitamin D.
Sementara itu kandunga protein Shiitake lebih rendah daripada daging sapi,
tetapi hampir sama dengan kacang-kacangan. Yaitu antara 10-29 %. Kandungan
karbohidratnya 43-78 % (berat kering) dan termasuk bahan pangan rendah kalori,
total mineral antara 2.6-6.5 % dengan kandungan Ca, P, Fe, Na dan K yang ideal
di dalam pangan.
·
Jamur
yang juga dikenal dengan sebutan hioko ini sudah dibudidayakan sejak 1.000
tahun yang lalu dan dimanfaatkan masyarakat jaman dulu sebagai bahan obat untuk
menyembuhkan penyakit saluran pernafasan, melancarkan sirkulasi darah,
meredakan gangguan hati, serta mencegah tanda-tanda penuaan dini.
·
Berhati-hatilah
ketika mengkonsumsi Shiitake mentah atau ekstrak Shiitake untuk pertama kali.
Shiitake sangat mudah dan murah untuk dibiakkan di rumah. Jamur ini memberi
sebuah pilihan makanan sehat dan menambah aroma dan cita rasa tambahan untuk
kuliner keluarga. (Erabaru/ana)
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahdanskripsi.blogspot.com//diakses tanggal 28 November 2011
http://ratraagro.blogspot.com/2010/07/kandungan-nutrisi-jamur-shiitake.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar