KATA PENGANTAR
Puji
syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah- Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas penjaskes ini dengan baik. Penyusunan tugas ini
merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Penjaskes kelas
X Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Pontianak. Dalam penyusunan tugas ini, penulis
telah banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung dan dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam bentuk apapun.
Penulis
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan yang ada pada penulis. Untuk itu, saran dan kritik yang sifatnya
membangun akan senantiasa penulis terima kasih demi kesempurnaan dan kebaikan
makalah ini.
Pontianak, 12 Desember 2011
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
.................................................................................................. i
DAFTAR ISI
................................................................................................................. ii
SEPAK
BOLA………………………………………………………………………..
A.
Sejarah Sepak
Bola…............................................................................................
B. Tujuan
Permainan Sepak Bola...............................................................................
C. Aturan
Permainan Sepak Bola…...........................................................................
D. Kejuaraan
Internasional.........................................................................................
E. Sepak
Bola Di Indonesia.......................................................................................
Kesimpulan
............................................................................................................. 10
DAFTA PUSTAKA ....................................................................................................... 11
A. SEJARAH SEPAK BOLA
Sepak
bola merupakan olahraga yang dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Bukti ilmiah
yang bisa didapat adalah adanya permainan semacam sepak bola di negeri Cina.
Kala itu, dinasti Han melatih tentara menggunakan “tsu-chu” untuk latihan
fisiknya, yaitu latihan menendang bola kulit memasukkan ke dalam jaring kecil
yang diikatkan pada batang-batang bambu panjang. Pemain membidikkan bola ke
dalam jaring kecil menggunakan kaki, dada, punggung, serta bahu sambil berusaha
menahan serangan dari lawan.
Di
Jepang dikenal pula permainan semacam “tsu-chu” sekitar 500 – 600 tahun
kemudian yang bernama Kemari, meskipun tidak kompetitif seperti di Cina. Yunani
dengan “episkyros”, Romawi (Italia) dengan “haspartum”, dan Perancis dengan
“choule” bisa memperpanjang daftar yang membuktikan sepakbola adalah olah raga
yang berusia sangat tua.
Ada
dugaan bahwa orang-orang Romawi membawa permainan itu ke Inggris. Tapi masih
disangsikan apakah haspartum merupakan pendahulu sepak bola yang sekarang
dikenal ini, sebab penduduk Celtic di Cronwall juga sudah mengenal permainan
yang serupa yang disebut “hurling”. Waktu itu jelas belum ada peraturan yang
baku. Orang boleh bermain tanpa jumlah yang pasti dan bukan hanya kaki, tetapi
tanganpun boleh ikut memainkan bola. Bahkan boleh menendang tulang kering serta
membawa lari bola.
Banyak
teori tentang siapa yang mula-mula melaksanakan permainan sepak bola ini,
tetapi yang pasti, Inggrislah yang mulai menyempurnakan sehingga
perkembangannya halus seperti sekarang ini.
Prakarsanya di mulai pada tahun 1863, tepatnya pada tanggal 26 Oktober,
ketika sebelas perkumpulan di London mengadakan pertemuan untuk menjernihkan
kekacauan dengan membuat serangkaian peraturan fundamental untuk mengatur
pertandingan-pertandingan selanjutnya. Pertemuan ini berhasil membentuk
Football Association (FA) yang pertama walaupun berbuntut keluarnya kelompok
Rugby dalam rapat karena menolak peraturan yang melarang penginjakan,
penendangan tulang kering dan melarikan/membawa bola. Akhirnya pada tanggal 8
Desember 1863, Rugby resmi mengurdurkan diri dan keduanya berjalan
sendiri-sendiri.
Setelah
6 tahun Football Association berjalan, permainan sepak bola semakin mendekati
kesempurnaan, terutama setelah adanya keputusan yang melarang setiap pemegangan
bola (bukan hanya melarikan). Di tahun kedelapannya (baca: FA), selain anggota
yang bertambah menjadi 50 perkumpulan, kompetisi sepak bola yang pertama juga
mulai digelar di bawah naungannya. Pertumbuhan sepak bola melaju begitu pesat
di seantero jagat bahkan pada tahun 1879 sudah dikenal langkah-langkah
sepakbola profesional di Darwin, yaitu dua pemainnya: John Love dan Fergus
Suter, dilaporkan sebagai orang-orang pertama yang menerima bayaran dari
bakatnya bermain sepakbola.
Setelah
Football Association, segera menyusul di Nederland, the Scottisch FA (1873),
The TA of Wales (1875), dan The Irish FA di Belfast, Selandia Baru (1891),
Argentina (1893), Chili (1895), Swiss dan Belgia (1895) Italia (1898), Jerman
dan Uruguay (1900), Hongaria (1901), dan Finlandia pada tahun 1907.
Pada
tahun 1907, berdirilah Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) di Paris, Perancis atas
prakarsa 7 negara, yaitu Perancis, Denmark, Belanda, Spanyol, Swedia dan Swiss.
Dari tujuh anggota berkembang menjadi 36 pada tahun 1925, dan setelah diselingi
Perang Dunia II, FIFA sudah diikuti oleh 73 anggota pada perebutan Piala Dunia II. Saat ini FIFA
mempunyai anggota sebanyak 146.300.000 klub, 200.000 di antaranya berada di
Eropa dengan sekitar 680.000 tim dan 22 juta pemain yang aktif.
Karena
peminat olahraga ini sangat banyak (bahkan terbanyak di seluruh dunia), maka
pengembangan olahraga ini dilakukan sangat pesat agar bisa menjadi olahraga
yang sempurna, tidak ada kecurangan dan frekuensi cedera pemain kecil atau
bahkan tidak ada sama sekali. Karena ada yang bilang bahwa sepak bola adalah
olahraga “teraman” ke-5
B. TUJUAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Dua
tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertarung untuk memasukkan sebuah
bola bundar ke gawang lawan (“mencetak gol”). Tim yang mencetak lebih banyak
gol adalah sang pemenang (biasanya dalam jangka waktu 90 menit, tetapi ada cara
lainnya untuk menentukan pemenang jika hasilnya seri). akan diadakan
pertambahan waktu 2x 15 menit dan apabila dalam pertambahan waktu hasilnya
masih seri akan diadakan adu penalti yang setiap timnya akan diberikan lima
kali kesempatan untuk menendang bola ke arah gawang dari titik penalti yang
berada di dalam daerah kiper hingga hasilnya bisa ditentukan. Peraturan
terpenting dalam mencapai tujuan ini adalah para pemain (kecuali penjaga
gawang) tidak boleh menyentuh bola dengan tangan mereka selama masih dalam
permainan.
C. ATURAN
PERMAINAN SEPAK BOLA
1)
LAPANGAN
PERMAINAN
Untuk pertandingan internasional dewasa, lapangan
sepak bola yang digunakan memiliki panjang yang berkisar antara 100-120 meter
dan lebar 65-75 meter. Di bagian tengah kedua ujung lapangan, terdapat area
gawang yang berupa persegi empat berukuran dengan panjang 7.32 meter dan tinggi
2.44 meter. Di bagian depan dari gawang
terdapat area pinalti yang berjarak 16.5 meter dari gawang. Area ini merupakan
batas kiper boleh menangkap bola dengan tangan dan menentukan kapan sebuah
pelanggaran mendapatkan hadiah tendangan pinalti atau tidak.
2)
LAMA
PERMAINAN
Lama permainan sepak bola normal adalah
2 × 45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit di antara kedua babak. Jika
kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu selama 2×15 menit,
hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti. Wasit
dapat menentukan berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti
dari waktu yang hilang akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan
pertolongan, ataupun penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai
injury time atau stoppage time.
Gol yang dicetak dalam perpanjangan
waktu akan dihitung menjadi skor akhir pertandingan, sedangkan gol dari adu
penalti hanya menentukan apabila suatu tim dapat melaju ke pertandingan
selanjutnya ataupun tidak (tidak mempengaruhi skor akhir).Pada akhir tahun
1990-an, International Football Association Board (IFAB) memberlakukan sistem
gol emas (golden gol) atau gol perak (silver gol) untuk menyelesaikan
pertandingan. Dalam sistem gol emas, tim yang pertama kali mencetak gol saat
perpanjangan waktu berlangsung akan menjadi pemenang, sedangkan dalam gol
perak, tim yang memimpin pada akhir babak perpanjangan waktu pertama akan
keluar sebagai pemenang. Kedua sistem tersebut tidak lagi digunakan oleh IFAB.
3)
PELANGGARAN
Apabila pemain melakukan pelanggaran
yang cukup keras maka wasit dapat memberikan peringatan dengan kartu kuning
atau kartu merah. Pertandingan akan
dihentikan dan wasit menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar kemudian
mencatat namanya di dalam buku. Kartu
kuning merupakan peringatan atas pelanggaran seperti bersikap tidak sportif,
secara terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan,
menunda memulai kembali pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa
persetujuan wasit, ataupun tidak menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang
melakukan tendangan bebas atau lemparan ke dalam. Pemain yang menerima dua
kartu kuning akan mendapatkan kartu merah dan keluar dari pertandingan.
Pemain yang mendapatkan kartu merah
harus keluar dari pertandingan tanpa bisa digantikan dengan pemain lainnya.
Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar kartu merah adalah pelanggaran
berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera parah pada lawan, meludah,
melakukan kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol,
menyentuh bola untuk mencegah gol, dan menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang
cenderung menantang.
4)
WASIT
DAN PETUGAS PERMAIAN
Dalam pertandingan profesional, terdapat
4 petugas yang memimpin jalannya pertandingan, yaitu wasit, 2 penjaga garis,
dan seorang petugas di pinggir tengah lapangan. Wasit memiliki peluit yang
menandakan apakah saat berhenti atau memulai memainkan bola. Dia juga bertugas
memberikan hukuman dan peringatan atas pelanggaran yang terjadi di lapangan. Masing-masing penjaga garis bertanggung jawab
mengawasi setengah bagian dari lapangan. Mereka membawa bendera dengan warna
terang untuk menandakan adanya pelanggaran, bola keluar, ataupun offside. Biasanya mereka akan bergerak mengikuti posisi
pemain belakang terakhir.
Petugas terakhir memiliki tugas untuk
mencatat semua waktu yang sempat terhenti selama pertandingan berlangsung dan
memberikan info mengenai tambahan waktu di akhir setiap babak. Petugas ini juga
bertugas memeriksa pergantian pemain dan menjadi penghubung antara manager tim
dengan wasit. Dalam beberapa pertandingan, teknologi penggunaan video atau
penggunaan orang kelima untuk menentukan ketepatan keputusan wasit mulai
digunakan. Misalnya yang menentukan apakah suatu bola telah melewati garis atau
apakah seorang pemain berada dalam keadaan offside ketika mencetak gol.
D.KEJUARAAN
INTERNASIONAL
Kejuaraan
sepak bola internasional terbesar ialah Piala Dunia yang diselenggarakan oleh
Fédération Internationale de Football Association (FIFA). Piala Dunia diadakan setiap empat
tahun sekali dan dimulai di Uruguay pada tahun 1930. Pencetus ide tersebut adalah Jules Rimet,
seorang pengacara dan pengusaha Perancis
yang terinspirasi setelah menonton Olimpiade Paris tahun 1924.
Kompetisi
international tertua di dunia adalah Copa America yang mempertandingkan tim-tim
dalam wilayah Amerika Selatan setiap dua tahun sekali. Copa America pertama
kali diadakan tahun 1916 dan diikuti oleh 10 negara yang akhirnya membentuk The
South American Football Confederation (Conmebol). Untuk wilayah Amerika Utara,
The Confederation of North, Central American and Caribbean Association Football
(CONCACAF) menyelenggarakan kompetisi internasional setiap empat tahun sekali
yang disebut Piala Emas CONCACAF. Di kawasan Asia, negara-negara yang tergabung
dalam Asian Football Confederation (AFC), mengadakan kompetisi internasional pertama
tingkat Asia pada tahun 1956 di Hongkong yang disebut Piala Asia. Pada tahun
1960, kompetisi tingkat regional Eropa diadakan untuk pertama kalinya dengan
nama European Nations' Cup yang kemudian disebut sebagai UEFA European Championship
(Piala Eropa atau EURO). Di wilayah Oseania (meliputi Australia, Selandia Baru,
dan berbagai Kepulauan Pasifik), kompetisi international setiap dua tahun
dimulai sejak tahun 1996 disebut Piala Oseania. Untuk wilayah Afrika, kompetisi
Piala Afrika mulai diadakan sejak 1957 di Khartoum.
E. SEPAK BOLA DI INDONESIA
Sejarah
sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930
dengan pimpinan Soeratin Sosrosoegondo.
Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan nama
menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Sejak saat itu, kegiatan sepak
bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di
jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan. Sebagai bentuk dukungan terhadap
kebangkitan "Sepakbola Kebangsaan", Paku Buwono X mendirikan stadion
Sriwedari yang membuat persepakbolaan Indonesia semakin gencar.
Sepeninggalan
Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tidak
terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan
pengembangan organisasi dan kompetisi. Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa
pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di antaranya
Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw. Dalam
perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di
antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi
Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain
amatir. Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita
dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-19, dan U-23).
F. PIALA DUNIA MINI
Ajang
tingkat klub terbesar di Eropa adalah Liga Champions, sementara di Amerika
Selatan adalah Copa Libertadores. Di Asia, Liga Champions Asia adalah turnamen
tingkat klub terbesar. Sepak bola sudah dimainkan di Olimpiade sejak tahun
1900. (kecuali pada Olimpiade tahun 1932 di Los Angeles). Awalnya ini hanya
untuk pemain-pemain amatir saja, namun sejak Olimpiade Los Angeles 1984 pemain
profesional juga mulai ikut bermain, disertai peraturan yang mencegah
negara-negara daripada memainkan tim terkuat mereka.
Pada
saat ini, turnamen Olimpiade untuk pria merupakan turnamen U-23 yang boleh
ditamnbahi 3 pemain di atas umur. Akibatnya, turnamen ini tidak mempunyai
kepentingan internasional dan prestise yang sama dengan Piala Dunia, atau
bahkan dengan Euro, Copa America atau Piala Afrika. Sebaliknya, turnamen
Olimpiade untuk wanita membawa prestise yang hampir sama seperti Piala Dunia
Wanita FIFA; turnamen tersebut dimainkan oleh tim-tim internasional yang
lengkap tanpa batasan umur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar