RINGKASAN
KD 1
A.SEJARAH
PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
Sosiologi lahir dari kekawatiran seorang
filsuf Perancis yang bernama Auguste Comte pada abad ke-19 terhadap keadaan
Peracis setelah terjadinya Revolusi Peracis. Comte melihat selain berdampak
positif yakni demokrasi, revolusi perancis juga menyebabkan munculnya dampak
negatif yakni kerusuhan, pertikaian maupun konflik. Gagasan untuk mengatasi
berbagai masalah di Perancis inilah yang ia tuangkan dalam bukunya “Cours de
Philosophie Postive”. Ia kemudian dikenal sebagai bapak sosiologi dunia.
B.
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
Apakah sosiologi adalah ilmu ? banyak
pihak yang mempertanyakan itu. Namun, karena sosiologi mengandung ciri-ciri
keilmuan maka Sosiologi dianggap Ilmu Pengetahuan.
Pengetahuan beda dengan ilmu pengetahuan.
Pegetahuan adalah kesan yang muncul dalam pikiran manusia akibat penggunaan
panca indera. Dalam perkembangannya, pengetahuan dapat menjadi ilmu pengetahuan
apabila telah ditelaah dengan metode ilmiah. Ada 4 ciri dari ilmu pengetahuan
yakni :
1. Empiris adalah ilmu pengetahuan
didasarkan pada hasil observasi, tidak spekulatif dan hanya menggunakan akal
sehat.
2. Teoritis adalah ilmu pengetahuan
merupakan hasil abstraksi dari hasil observasi.
3. Kumulatif adalah ilmu pengetahuan
dibentuk berdasar teori-teori yang sudah ada sebelumnya, kemudian diperluas,
diperbaiki dan diperhalus dari
teori-teori lama.
4. Non-etis adalah ilmu pengetahuan tidak
mempersoalkan baik atau buruknya fakta.
C.
PENGERTIAN SOSIOLOGI
Ada
3 pengertian dari sosiologi, yakni :
1. Etimologis (Asal kata)
Sosiologi
berasal dari kata socius yang berarti masyarakat dan logos yang berarti ilmu.
Jadi secara etimologis sosiologi berarti ilmu masyarakat.
2. Para Ahli
·
Charles Ellwood
Sosiologi
adalah pengetahuan yang menguraikan hubungan manusia dan golongannya asal dan
kemajuannya, bentuk dan kewajibannya.
·
Gustav Ratzenhofer
Sosiologi
adalah pengetahuan tentang hubungan manusia dengan kewajiban untuk menyelidiki
dasar dan terjadinya evolusi social serta kemakmuran umum bagi masyarakat.
·
Herbert Spencer
Sosiologi
adalah mempelajari tumbuh, bangun dan kewajiban masyarakat.
·
Emile Durkheim
Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta social yaitu fakta yang berisikan cara
bertindak, berfikir dan berperasaan yang ada diluar individu.
·
Max Weber
Sosiologi
adalah mempelajari tindakan-tindakan social.
·
Pitirim A. Sorokin
Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara macam
gejala-gejalan social, hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala social
dan non social dan cirri-ciri umum dari gejala social.
·
William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff
Sosiologi
adalah ilmu tentang penelitian ilmiah terhadap interaksi social dan hasilnya
adalah organisasi social.
·
Joseph Roucek dan Waren
Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia di dalam kelompok.
·
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari struktur social dan proses-proses social termasuk
perubahan-perubahan social.
3. Pandangan secara umum (sosiologis)
Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dalam masyarakat.
D.
OBJEK SOSIOLOGI
Objek
sosiologi adalah masyarakat. Jadi masyarakat merupakan pokok bahasan utama. Di
dalam masyarakat coba dikupas pelbagai peristiwa dan kejadian yang ada di
dalamnya. Baik itu yang negatif maupun positif.
E.
TUJUAN SOSIOLOGI
Tujuan
utama sosiologi adalah meningkatkan daya dan kemampuan manusia dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Caranya adalah dengan
mengembangkan pengembangkan pengetahuan yang objektif tentang gejala social
yang ada di masyarakat.
F.
POKOK BAHASAN SOSIOLOGI
Ada
beberapa pokok bahasan sosiologi menurut para Ahli, yakni :
1.
Emile Durkheim
Menurut
Durkheim pokok bahasan sosiologi adalah fakta social.
2.
Max Weber
Menurut
Weber pokok bahasan sosiologi adalah tindakan social
3.
Wright Mill
Menurut
Mill pokok bahasan sosiologi adalah khayalan sosiologi.
4.
Peter L. Berber
Menurut
Berger pokok bahasan sosiologi adalah realitas social.
G.
KEGUNAAN SOSIOLOGI
Ada
2 kegunaan sosiologi bagi masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Untuk pembangunan. Sosiologi berguna untuk
memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan,
maupun penilaian pembangunan.
2. Untuk penelitian. Dengan penelitian
dan penyelidikan sosiologis akan diperoleh suatu peperencanaan atau pemecahan
masalah sosial yang baik.
H.
METODE DALAM SOSIOLOGI
1.
Ada 2 jenis penelitian sosiologi yakni :
a. Penelitian kualitatif adalah penelitian
yang menggunakan data berupa non angka.
b. Penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang menggunakan data berupa angka
2.
Ada 5 metode pengumpulan data :
a. Angket adalah metode membagi sejumlah
pertanyaan tertulis kepada responden
b. Wawancara adalah metode pengumpulan data
dengan cara tanya jawab lesan kepada responden.
c.
Observasi adalah metode pengumpulan data dengan mengamati langsung di
lapangan.
d. Dokumentasi/dokumenter adalah metode
pengumpulan data dengan mecari data dari buku atau media massa.
I.
PERAN SOSIOLOG DALAM MASYARAKAT
Ada
beberapa peran sosiolog dalam masyarakat, yakni :
1. Sosiolog sebagai ahli riset adalah
sosiolog menaruh perhatian pada pengumpulan dan penggunaan data.
2. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan
adalah sosiolog membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang mungkin
terjadi.
3. Sosiolog sebagai ahli teknisi adalah
sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat.
4. Sosiolog sebagai guru dan pendidik
adalah sosiolog harus bersikat netral dan objektif.
ANALISIS KD 1
Dalam
ilmu sosiologi, individu dan masyarakat dipandang secara berbeda. Salah satunya
diakibatkan oleh factor wilayah. Selain itu masyarakat merupakan suatu sistem
sosial di manasemua saling berinteraksi dan menghasilkan suatu kebuayaan.
Sedangkan individu sendiri merupakan bagian terkecil dari masyarakat dan sudah
tidak dapat dibagi lagi.
Individu
bila dipandang dari segi sosioligi merupakan bagian dan unsur dari masyarakat
itu sendiri. Tanpa individu, msyarakat tidak akan pernah terbentuk. Dilain hal,
sosiologi memandang masyarakat sebagai suatu hubungan antar manusia dan proses
yang timbul dari hubungan manusia.
Dalam
sosiologi, masyarakat memiliki beberapa unsur, yaitu:
·
Merupakan manusia yang hidup bersama
·
Bercampur untuk waktu yang cukup lama
·
Ada kesadaran bahwa mereka merupakan
satu kesatuan
·
Mereka merupakan sistem hidup bersama
Adapun
pandangan para ahli mengenai masyarakat:
·
Maclver dan Page, masyarakat merupakan
hasil dari kebiasaan, dan tata cara dari wewenang dan kerjasama antara berbagai
kelompok.
·
Parson, masyarakat merupakan suatu
sistem sosial dimana semua fungsinya bersumber dari individu dan bertemu dengan
yang lainnya.
Jadi
hubungan antara masyarakat dan individu dapat digolongkan ke dalam beberapa
hal, yaitu: masyarakat merupakan penentu individu, individu dapat menentukan
masyarakat, dan keduanya saling menentukan.
RINGKASAN KD 2
NILAI
SOSIAL
A. PENGERTIAN
1.
Sehari
hari
Nilai diartikan sebagi harga, ukuran,
angka kepandaian, kadar, mutu dan bobot.
2.
Sosiologi
Nilai
diartikan sebagai sesuatu yang baik, diinginkan, dicita-citakan, dan dianggap
penting oleh masyarakat
Sedangkan
nilai sosial, adalah penghargaan yang diberikan masyarakat kepada segala
sesuatu yang baik, penting, luhur, pantas dan mempunyai daya guna fungsional
bagi perkembangan dan kebaikan hidup bersama.
3.
Kamus
Besar Bahasa Indonesia
Nilai didefinisikan sebagai kadar, mutu,
atau sifat penting dan berguna bagi kemanusiaan.
4.
Para
Ahli
a.
Soerjono Soekanto
Nilai adalah konsepsi abstrak dalam diri
manusia mengenai apa yang baik dan apa yang buruk
b.
Kimball Young
Nilai sosial adalah unsur-unsur abstrak
dan sering tidak disadari tentang benar dan pentingnya.
c.
A.W. Green
Nilai sosial sebagai kesadaran yang
berlangsung secara relatif, disertai emosi terhadap objek dan ide orang
perorangan.
d.
Woods
Nilai
sosial merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan
tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari
e. Robert M. Z. Lawang
Nilai
adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, pantas, berharga dan mempengaruhi
perilaku sosial orang-orang yang memiliki nilai tersebut.
f.
Kluckhohn
Semua nilai dalam setiap kebudayaan pada
dasarnya mencakup lima masalah nilai pokok, yaitu :
1)
Nilai mengenai hakikat hidup
2)
Nilai mengenai hakikat karya
3)
Nilai mengenai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
4)
Nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan alam
5)
Nilai mengenai hakikat manusia dengan sesamanya
B. TOLAK
UKUR NILAI
Tolak
ukur nilai adalah daya guna fungsional suatu nilai dan kesungguhan penghargaan,
penerimaan, atau pengakuan yang diberikan oleh seluruh atau sebagian besasr
masyarakat terhadap nilai sosial tertentu.
C. SUMBER
NILAI
Sumber nilai ada 2, yakni :
1.
Sumber Intrinsik atau sumber yang dari dalam manusia
2.
Sumber Ekstrinsik atau sumber yang dari luar manusia
D. NILAI
BERDASARKAN CIRI-CIRINYA
1.
Nilai dominan adalah nilai yang dianggap penting dibandingkan nilai
lainnya. Misal : tradisi muludan di Cirebon, Ibadah haji, mudik, gelar
kebangsawanan.
Ukuran penting tidaknya nilai didasarkan
pada :
a.
Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
b.
Berapa lama nilai itu dianut atau digunakan
c.
Tinggi rendahnya usaha orang untuk memberlakukan nilai itu.
d. Prestise atau kebanggaan orang-orang
yang orang-orang yang menggunakan nilai di masyarakat.
2.
Nilai mendarah daging (internalized value) adalah nilai yang telah
menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang
tidak melalui proses berfikir atau pertimbangan lagi, melainkan secara tidak
sadar. Misal : Guru yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan merasa gagal,
Prajurit yang tidak mampu mengalahkan
musuhnya dalam pertempuran akan merasa gagal.
E. JENIS-
JENIS NILAI SOSIAL
Menurut Prof. Dr. Notonagoro, nilai
dapat dibagi atas tiga jenis :
1.
Nilai material, yaitu segala benda yang berguna bagi manusia
2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu
yang berguna bagi manusia untuk dapat hidup dan mengadakan kegiatan atau
aktivitas
3.
Nilai spiritual, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Nilai ini dibedakan lagi menjadi 4 macam, yakni :
a.
Nilai kebenaran (kenyataan), yang bersumber dari unsur akal manusia
(rasio/akal, budi, cipta)
b.
Nilai keindahan, yang bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan,
estetika)
c.
Nilai moral (kebaikan), yang bersumber dari unsur kehendak atau kemauan
(karsa, etika)
d.
Nilai religius, yang merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yang
tertinggi dan mutlak
Pandangan nilai dari Ahli lain, yakni :
1). Nilai Immaterial atau nilai rohani
adalah nilai yang tidak berwujud tidak bisa disentuh dan sulit untuk berubah.
Misal : idiologi, gagasan, ide, peraturan-peraturan
2). Nilai Material adalah nilai jasmani
atau nilai yang berwujud mudah dilihat, diraba dan memiliki karakteristik mudah
berubah. Misal : gedung, karya seni dsb.
F. CIRI-CIRI
NILAI SOSIAL
1.
Merupakan hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat
2.
Dapat ditularkan
3.
Terbentuk melalui proses belajar atau sosialisasi
4.
Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial
5.
Dapat mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap setiap orang dalam
masyarakat
6.
Dapat mempengaruhi pengembangan pribadi seseorang, baik positif maupun
negatif
7.
Cenderung berkaitan satu sama lain dan membentuk sistem nilai.
G. FUNGSI
NILAI SOSIAL
Ada beberapa fungsi nilai sosial menurut
Drs. Suprapto, yakni :
1.
Dapat menyumbangkan seperangkat alat menetapkan “harga”sosial dari suatu
kelompok
2.
Dapat mengarahkan masyarakat dalam berfikir dan bertingkah laku.
3.
Sebagai penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial.
4.
Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok.
5. Sebagai alat pengawas/kontrol
perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang mau
berperilaku sesuai dengan yang diinginkan sistem nilai.
NORMA
SOSIAL
A) PENGERTIAN
Norma
adalah petunjuk hidup yang berisi perintah maupun larangan yang ditetapkan
berdasarkan kesepakataan bersama dan bermaksud untuk mengatur setiap perilaku
manusia di dalam masyarakat guna mencapai ketertiban dan kedamaian.
Norma
dalam masyarakat merupakan aplikasi atau perwujudan dari nilai-nilai yang
dianut oleh masyarakat. Misal : Di sekolah terdapat norma melarang seseorang
membuang sampah sembarangan, dasar dari pembuatan norma ini adalah nilai
kebersihan dan keindahan.
B) DAYA
IKAT NORMA
Norma-norma
dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Ada norma yang
daya ikatnya lemah, sedang, maupun kuat.
Dilihat dari daya ikatnya, norma dibagi
:
1.
Cara (usage)
Cara
adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang melanggar
hanya mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan dan ejekan saja. Cara
menunjuk pada suatu perbuatan. Contoh : bersendawa tanda kenyang, makan
bersuara
2.
Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat yang lebih
tinggi daripada cara. Kebiasaan diartikan sebagai perbuatan yang diulang-ulang
dalam bentuk sama karena orang banyak menyukai perbuatan tersebut. Contoh :
kebiasaan menghormati orang lebih tua, kebiasaan menggunakan tangan kanan
apabila hendak memberikan sesuatu kepada orang lain.
3.
Tata kelakuan (mores)
Adalah
kebiasaan aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan alat pengawas
atau kontrol. Tata kelakuan mengharuskan atau melarang anggota masyarakat untuk
menyesuaikan tindakan terhadap apa yang berlaku. Pelanggaran terhadap tata
kelakuan akan diberi sanksi berat seperti diarak di depan umum, atau dirajam.
Contoh : larangan berzina.
4.
Adat istiadat (custom)
Adalah
Tata kelakuan yang sudah terintegrasi secara kuat dengan pola-pola perilaku
masyarakat dan dilakukan sebagian besar anggota masyarakat sehingga menjadi
ciri atau identitas masyarakat.
C) SIFAT
NORMA
Ada 2 sifat norma, yakni :
1)
Norma formal adalah norma yang bersumber dari instansi yang formal atau
resmi. Misal : aturan berasal dari negara, peraturan daerah dsb.
2)
Norma nonformal adalah norma yang biasanya tidak tertulis (lesan) dan
jumlahnya lebih banyak daripada norma formal. Misal : pantangan adat dalam
masyarakat.
D) JENIS-JENIS
NORMA
Ada 5 jenis norma-norma utama dalam
masyarakat, yakni :
a.
Norma Agama
Adalah
petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan bagi penganutnya agar mereka mematuhi
segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Contoh : Semua agama melarang umatnya
untuk berzina, sanksinya adalah rasa berdosa.
b.
Norma Kesopanan
Adalah
peraturan hidup yang timbul dari pergaulan segolongan manusia dan dianggap
sebagai tuntunan pergaulan sehari-hari sekelompok masyarakat.
Contoh : menghormati orang tua, tidak
boleh meludah sembarangan.
c.
Norma Kelaziman
Adalah
tindakan manusia mengikuti kebiasaan yang umumnya dilakukan tanpa pikir panjang
karena kebiasaan itu dianggap baaik, patut, sopan, dan sesuai dengan tata
krama.
Contoh : cara makan, cara minum,
berjalan, berpakaian.
d.
Norma Kesusilaan
Adalah aturan yang datang dari suara
hati sanubari manusia (insan-kamil).
Contoh : Jangan berzina
e.
Norma Hukum
Adalah
aturan tertulis maupun tidak tertulis yang berisi perintah atau larangan yang
memaksa dan yang akan memberikan sanksi yang tegas bagi setiap orang yang
melanggarnya.
Contoh : Wajib membayar pajak
ANALISIS KD 2
Dalam kehidupan sehari-hari manusia dalam
berinteraksi dipandu oleh nilai-nilai dan dibatasi oleh norma-norma dalam
kehidupan social. Norma dan nilai pada awalnya lahir tidak disengaja , karena
kebutuhan manusia sebagai makluk social dan harus berinteraksi dengan yang lain
menuntut adanya suatu pedoman, pedoman itu lama kelamaan norma-norma tersebut
dibuat secara sadar.
Rumusan
tentang norma dan nilai menurut para tokoh pada dasarnya sama. Penulis pada
kesempatan ini akan memrumuskan pengertian norma dan nilai social sebagai
berikut :
Nilai
sosial adalah suatu perbuatan atau tindakan yang oleh masyarakat dianggap baik.
Nilai
social dalam setiap masyarakat tidak selalu sama, karena nilai dimasyarakat
tertentu dianggap baik tapi dapat dianggap tidak baik dimasyarakat lain.
Nilai dapat dibagai menjadi tiga bagian
yaitu :
Nilai material artinya segala sesuatu
yang berguna bagi manusia.
Nilai
vital artinya segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melakukan
aktivitas atau kegiatan.
Nilai kerohanian artinya segala sesuatu
yang berguna bagi rohani manusia
Nilai kerohanian ini dibagi menjadi
empat macam yaitu :
·
nilai kebenaran/keyakinan yaitu nilai
yang bersumber dari akal manusia
·
nilai keindahan yaitu nilai yang
bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan atau estetika)
·
nilai moral/kebaikan yaitu nilai yang
bersumber dari unsur kehendak /kemauan(karsa,etika)
·
nilai relegius yaitu nilai yang
bersumber dari kekyakinan atau kepercayaan manusia, yang merupakan nilai
kebutuhan kerohanian yang tinggi dan mutlak
Fungsi
dari nilai social
Secara umum nilai social mempunyai
fungsi sebagai berikut :
Nilai
berfungsi sebagai petunjuk arah
Nilai
berfungsi sebagai pemersatu yang dapat mengumpulkan orang banyak dalam kesatuan
atau kelaompook tertentu atau masyarakat.
Nilai
social berfungsi sebagai pengawasa dengan daya tekan dan pengikat tertentu
Nilai
berfungsi senbagai benteng perlindungan
Nilai
berfungsi sebagai alat pendorong atau motivator
Norma
social adalah suatu petunjuk hidup yang berisi larangan maupun perintah.
Yang
membedakan nilai dan norma adalah nilai merupakan sesuatu yang baik,
diinginkan, dicita-citakan dan dipentingkan oleh masyarakat . Sedangkan norma
adalah kaidah atau pedoman , aturan berperilaku untuk mewujudkan keinginan dan
cita-cita tersebut , atau boleh dikatakan nilai adalah pola yang diinginkan
sedangkan norma adalah pedomana atau cara-cara untuk mencapai nilai tersebut.
Menurut
kekuatan yang mengikatnya, norma dibedakan menjadi empat yaitu
Cara (usage)
; cara ini menunjuk pada bentuk perbuatan . cara ini lebih tamapak menonjol
dalam hubungan antar individudalam masyrakat. Pelanggaran atau penyimpangan
terhadap usage tidak menimbulkan sanksi hukum yang berat tapi hanya sekedar
celaan, cemohoon, sindiran, ejekan dsb.
Kebiasaan (folkways) yaitu
perbuatan yang berulang-ulang dalam bentuk yang sama dan merupakan bukti bahwa
orang banyak menyukai perbuatan tersebut.
Tata kelakuan (mors)
yaitu kebiasaan yang diterima sebagai norma pengatur, atau pengawas secara
sadar maupun tidak sadar oleh masyarakat terhadap anggota-anggotanya.
adat-istiadat (custum)
yaitu tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola perilaku
masyarakat. Anggota masyarakat yang melanggaradat-istiadat akan mendapat sanksi
keras yang terkadang secara tidak langsung diperlukan.
Fungsi
norma social dalam masyarakat secara umum sebagai berikut :
Norma
merupakan factor perilaku dalam kelompok tertentu yang memungkinkan seseorang
untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakan akan dinilai orang lain.
Norma
merupakan aturan , pedoman, atau petunjuak hidup dengan sanksi-sanksi untuk
mendorong seseorang, kelompok , dan masyarakat mencapai dan mewujudkan
nilai-nilai social
Norma-norma
merupaakan aturan-aturan yang tumbuh dan dan hidup dalam masyarakat sebagai
unsur pengikat dan pengendali manusia dalam hidup masyarakat..
RINGKASAN KD 3
1) PENGERTIAN
Ada
beberapa pengertian dari interaksi social, yakni :
A. Kamus
Besar Bahasa Indonesia
Interaksi
social adalah hal saling melakukan aksi, berhubungan, mempengaruhi. Atau
pengertian lain, Interaksi social adalah hubungan dinamis (saling aksi atau
mempengaruhi) yang dinamis antara perseorangan dan orang atau perseorangan,
antara perseorangan dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
B.
Ahli
Gillin
dan Gillin Interaksi social adalah hubungan social yang dinmis yang menyangkut
hibungan antarindividu, indibidu dan kelompok, atau antar kelompok.
C.
Secara umum
Interaksi
social adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok.
2) JENIS
INTERAKSI SOCIAL
Ada
3 Jenis interaksi social, yakni :
1. Individu
dengan individu adalah interaksi antara individu satu dengan lainnya.
Contoh : Ayah bercakap-cakap dengan
ibu di teras rumah.
2.
Individu dengan kelompok adalah interaksi antara individu dengan kelompok.
Contoh
: Ibu guru mengajar murid di sekolah.
3.
Kelompok dengan kelompok adalah interaksi kelompok satu dengan lainnya.
Contoh
: Tawuran, pertandingan sepak bola
3) CIRI-CIRI
INTERAKSI SOCIAL
Menurut
Charles P Loomis, ada 4 ciri interaksi social, yakni :
1. Jumlah pelaku dua orang atau lebih
2. Adanya komunikasi antar pelaku dengan
menggunakan symbol atau lambing
3. Adanya dimensi waktu
yang meliputi masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai sebagai
hasil dari interaksi tersebut.
4) SYARAT
INTERAKSI SOCIAL
Menurut
Soerjono Soekanto, Interaksi social harus memenuhi 2 syarat yaitu :
a)
Kontak
social
Kontak
berasal dari bahasa Inggris contact yang
berarti bersama-sama menyentuh.
Ada 2 sifat kontak
social, yaitu :
a.
Kontak positif adalah kontak yang mengarah ke bentuk kerjasama.
b. Kontak negatif adalah kontak yang mengarah ke
bentuk pertentangan.
Ada 2 bentuk kontak
social, yaitu :
a. Kontak primer adalah kontak yang
terjadi secara langsung bertemu muka. Misal : penjual dan pembeli di pasar.
b.
Kontak sekunder adalah kontak yang
terjadi melalui perantara. Misal : telpon, surat
Ada 2 jenis kontak
sekunder, yakni :